Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menonton TV, Orangtua Terkejut karena Anak Ternyata Ikut Gafatar

Kompas.com - 26/01/2016, 09:32 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com — Sarlis Silangen dan Maria Lahengko terkejut bukan main saat menonton siaran televisi tentang penampungan mantan pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari Pontianak.

Keterkejutan mereka disebabkan oleh sorotan kamera yang mengarah ke salah satu orang di penampungan tersebut yang ternyata adalah Oktafine Dorkas Silangen (15), anak kandung mereka. Remaja warga Paal Dua, Kota Manado, ini menghilang sejak 12 Desember 2014 lalu. Kedua orangtuanya tidak mengetahui keberadaan anak mereka sampai akhirnya melihat siaran itu.

Keduanya pun mendatangi Mapolresta Manado untuk melaporkan dugaan hilangnya anak mereka terkait Gafatar, yang akhir-akhir ini menjadi sorotan.

Kasubag Humas Polresta Manado AKP Agus Marsidi menjelaskan, pihaknya akan menangani laporan tersebut dan berusaha mencari tahu keberadaan korban.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin. Jika memang dia ikut Gafatar, kami akan coba cari tahu," ujar Agus, Selasa (26/1/2016).

Oktafine yang masih duduk di bangku SMA ini sebelumnya telah dilaporkan hilang oleh kedua orangtuanya. Berbagai usaha pun dilakukan untuk mencari tahu keberadaan Oktafine.

"Terakhir dia di rumah, pada 12 Desember 2014 itu, masih pakai baju tidur atasan putih dan bawahan warna hijau. Dia minta izin untuk pergi ke rumah teman sekolahnya," ujar Maria, ibu Oktafine.

Ingin pergi naik pesawat

Sebelumnya, Oktafine memang sering mengungkapkan keinginannya untuk bepergian dengan pesawat ke suatu tempat. Maria juga sempat menemukan kertas formulir pendaftaran anggota Gafatar saat membersihkan tempat tidur anaknya.

Hanya, waktu itu, dia tidak tahu-menahu soal Gafatar. Upaya mencari tahu Oktafine ke teman-teman dekatnya dan ke pihak sekolah juga tak membuahkan hasil.

"Dulu memang dia sering ceritakan dan memuji-muji soal sosialisasi Gafatar, tetapi kami memang tidak tahu apa-apa soal itu, dan baru tahu setelah diberitakan sekarang," kata Maria.

Sejak Oktafine hilang, Maria dan suaminya sangat terpukul. Bahkan, menurut para tetangga, kedua orangtua itu kadang sakit karena memikirkan anaknya.

Kini, mereka berharap, Oktafine bisa pulang ke rumah dan melanjutkan sekolahnya. Mereka berjanji tidak akan memarahi sang anak.

"Jika benar anak kami bersama-sama dengan para pengungsi mantan anggota Gafatar, pemerintah bisa membantu mencari tahu dan menolong membawa pulang Oktafine ke Manado," harap Maria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com