Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua PNS Hilang, Diduga Ikut Gafatar

Kompas.com - 25/01/2016, 17:30 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com — Polresta Bandar Lampung mendeteksi ada 26 warga Bandar Lampung yang hilang. Dua orang di antaranya berprofesi sebagai PNS dari Dinas Perhubungan Provinsi Lampung dan Pemerintah Kota Bandar Lampung.

Menurut Kapolresta Bandar Lampung Kombes Hari, Senin (25/1/2016), pihaknya masih mencocokkan data kelompok Gafatar asal Lampung yang pernah tinggal di Kalimantan dengan data orang hilang yang ada.

"Kami baru sebatas berkoordinasi dengan Mabes Polri dalam hal data dan membuka posko pengaduan orang hilang," kata dia.

Pihaknya telah mendapatkan informasi bahwa penganut Gafatar asal Lampung yang ditemukan di Kalimantan sebanyak 144 orang.

"Meskipun kami memiliki data itu secara global saja, tidak sebutkan dari mana asalnya dan di sini tidak ada laporan yang berkaitan dengan Gafatar," ujar dia.

Ditolak polisi

Kelompok penganut Gafatar pernah meminta audiensi dengan pihak kepolisian di Bandar Lampung. Menurut Kapolresta Bandar Lampung AKBP Hari Nugroho, pada Februari tahun lalu, pihaknya pernah menerima kedatangan kelompok Gafatar. Namun, rencana audiensi itu mendapat penolakan dari pihak kepolisian karena ajarannya dianggap sesat.

"Kemudian, tahun ini kami coba menghubungi kontak mereka dan mendatangi kantornya, tetapi semuanya hilang kontak," kata Hari, Senin.

Terkait isu orang hilang yang dikaitkan dengan Gafatar, kini pihaknya membuka posko pelayanan pengaduan orang hilang. Telah terdeteksi bahwa warga Lampung yang tercatat dalam kelompok Gafatar yang berhijrah ke Kalimantan terdapat 144 orang.

"Mereka sebagian besar adalah usia produktif dan ada juga anak-anak yang dibawa oleh orangtuanya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com