Hal ini membuat penghuni rumah kaget dan terbangun karena tempat tidur mereka terendam banjir. Buruknya sistem drainase kota membuat sejumlah ruas jalan juga menjadi langganan banjr.
Supaya banjir surut, warga terpaksa membongkar jalan aspal dan sejumlah selokan karena dinilai menghambat aliran air. Kanal-kanal dan selokan tersumbat lumpur dan sampah yang dibuang warga sembarangan.
Di Jalan Pemuda dan Jalan Bandeng kondisinya serupa. Banjir menggenangi ruas jalan dan rumah warga. Kanal-kanal dan selokan termasuk gorong-gorong jalan yang tidak berfungsi mebuat genangan semakin parah.
“Ini gara-gara drainase tidak berfungsi, hujan sedikit saja daerah langganan banjir ini sellaau jadi maslaah,” ujar Mahamuddin, warga yang rumahnya ikut terndam banjir.
Menurut Mahmuddin, luapan banjir umumnya menggenangi rumah warga satu hingga dua hari.
Warga berharap Pemda Mamuju Utara agar segera membenahi sistem drainase yang terpadu dengan daerah lain di sekitarnya, agar genangan banjir tidak lagi menjadi masalah yang meresahkan warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.