Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali ke Keluarga, Korban Gafatar Linglung dan Berbicara Kasar

Kompas.com - 19/01/2016, 02:55 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Korban Gafatar asal Garut, Winarti (42), Sri Putri Rahma (17), dan Andi Permana (10) belum bisa berkomunikasi dengan baik.

Ibu dan anak tersebut hilang sejak 28 Desember 2015 dan baru kembali ke keluarganya pada Kamis (14/1/2016) malam. Kepergian mereka sebelumnya diduga terkait Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

"Kondisi fisiknya sehat, tetapi masih linglung, bahkan ngomongnya kurang ajar," ujar adik ipar Winarti, Linda Ibrahim, melalui saluran telepon, Senin (18/1/2016).

Kondisi linglung tersebut sangat terlihat terutama saat ibu dan anak tersebut baru pulang. Ketika ditanya, jawabannya tidak nyambung. Mereka bahkan menjawab dengan marah-marah. Selama hilang, Linda mengatakan, kakak ipar dan keponakannya ini diketahui berada di Batam dan Bekasi.

Keberadaan sang kakak ipar di Batam diketahui dari obrolan keponakannya di Facebook yang mengatakan bahwa mereka berada di perbatasan Indonesia-Singapura.

Adapun keberadaan mereka di Bekasi diketahui dari pesan pendek keponakannya untuk Lia, bibi atau adik dari Winarti.

"Bibi Lia, saya mau pulang sekarang ada di terminal di Bekasi. Jangan kasih tahu ayah," demikian isi pesan pendek tersebut.

"SMS Andi itu pada 15 Januari pukul 19.00 WIB," imbuhnya.

Kondisi ini membuat suaminya, Heriyadi Atmajaya, merasa kaget sehingga tidak bisa menghadapi wartawan. Untuk itulah, Linda sengaja datang dari Palembang ke Bandung untuk menguatkan sang kakak.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Selasa (12/1/2016), Heriyadi melapor ke Polda Jabar bahwa istri dan anaknya hilang dengan dugaan bergabung ke Gafatar. Istri dan anaknya meninggalkan rumah diam-diam sejak 28 Desember 2015.

Kecurigaan Heriyadi dirasakan setelah ia membaca catatan harian istrinya. Menurut catatan tersebut, pihak Gafatar berusaha merekrut Winarti sejak Agustus 2014. (k101-14)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com