Tahun 2016 ini, wacana pemindahan ibu kota ini bukanlah sebatas rencana.
Rancangan peraturan daerah (Raperda) inisiatif DPRD Kabupaten Semarang tentang Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Semarang akan segera dibahas.
Ada dua alternatif lokasi yang diusulkan untuk ibukota Kabupaten Semarang yakni di wilayah Bawen atau Tuntang.
"Hari ini sudah dilakukan penandatangan kerja sama dengan Bupati terkait prolegda (program legislasi daerah). Ada 22 raperda usulan eksekutif dan 4 raperda inisiatif dari legislatif, di antaranya tentang pemindahan ibukota," kata Ketua Baleg DPRD Kabupaten Semarang, Kusulistyono, Senin (18/1/2015).
Menurut Kusulistyono, wilayah Tuntang dan Bawen posisinya berada ditengah-tengah di antara 19 kecamatan yang ada.
"Sehingga dapat mendekatkan pelayanan kepada masyarakat," ucapnya.
Pemindahan ibukota pemerintah Kabupaten Semarang mutlak memerlukan satu komplek kantor pemerintahan. Sehingga, nantinya masyarakat lebih mudah dalam mendapatkan pelayanan administrasi pemerintahan.
Hanya saja, saat ini di kawasan Bawen maupun Tuntang belum ada lahan milik Pemerintah Kabupaten Semarang yang luasnya memadai serta lokasinya strategis.
"Saya kira kalau Bupati dan DPRD nya sepakat, kita bisa mencari lahan dengan cara membeli atau menggunakan sistem tukar guling,” imbuhnya.
Wacana pemindahan ibukota Kabupaten Semarang ke wilayah yang lebih ke tengah sudah lama digaungkan. Ungaran dipandang tidak lagi representatif sebagai ibukota Kabupaten yang berjuluk Bumi Serasi itu.
Selain posisinya yang berada di paling utara, berhimpitan langsung dengan wilayah kota Semarang, yakni Kecamatan Pudakpayung dan Kecamatan Gunungpati. Lahan di Ungaran juga sangat terbatas sehingga sulit berkembang.
Sedangkan sebagian besar wilayah Kabupaten Semarang berada di selatan Sungai Tuntang, seperti kecamatan Tuntang, Bringin, Pabelan, Banyubiru, Ambarawa, Jambu, Tengaran, Getasan, Susukan, Bancak, Kaliwungu, dan Suruh.
Sementara wilayah yang paling dekat dengan Ungaran adalah kecamatan Bergas, Pringapus, Bandungan, Sumowonno dan Bawen.