Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Berharap Rico yang Terakhir Jadi Korban Teroris

Kompas.com - 17/01/2016, 10:19 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis

BOYOLALI, KOMPAS.com — Isak tangis keluarga Rico Hermawan pecah saat mobil jenazah tiba di rumah duka di Dukuh Jayan, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah.

Rico Hermawan meninggal dunia setelah tubuhnya terkoyak bom bunuh diri teroris di pos polisi di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Jenazah Rico Hermawan (21) tiba di rumah duka sekitar pukul 05.20 WIB dengan pengawalan pihak kepolisian. Air mata tak terbendung saat keluarga melihat jenazah Rico disemayamkan di dalam rumah.

Doa pun segera digelar oleh pelayat dan sanak saudara yang hadir untuk berbelasungkawa di masjid yang tak jauh dari rumah duka. Setelah doa selesai dipanjatkan, jenazah dibawa ke tempat pemakaman desa pada pukul 07.30 WIB. Puluhan pengantar mengiringi Rico ke tempat peristirahatan terakhir.

Rico Hermawan, putra dari Joko Mulyanto, berasal dari keluarga sederhana. Joko yang berprofesi sebagai tukang ojek mengaku kehilangan atas kepergian putranya. Harapan keluarga agar Rico menjadi tulang punggung keluarga sirna akibat serangan teroris.

"Keluarga merasa kehilangan, dan kami berharap Rico menjadi korban terakhir aksi terorisme di Indonesia," kata Sigit, kerabat Rico, Minggu (17/1/2016).

Seperti diberitakan sebelumnya, Rico dan sepupunya Anggun terkena tilang polisi saat melanggar lalu lintas di Jalan MH Thamrin. (Baca: Rico Tewas Kena Bom Saat Ditilang di Pospol Sarinah)

Saat itu Rico hendak mengantar Anggun untuk wawancara kerja. Namun, saat hendak masuk ke pos polisi di perempatan Jalam MH Thamrin, teroris meledakkan bom bunuh diri. Anggun mengalami luka di bagian kaki, tetapi kondisi Rico lebih parah, dan meninggal di lokasi kejadian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com