Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Juga Berhasil Tangkap Santoso, Kini Polisi Terjunkan 2.000 Personel

Kompas.com - 12/01/2016, 15:37 WIB
Kontributor Poso Kompas TV, Mansur

Penulis

POSO, KOMPAS.com - Aparat kepolisian di Poso, Sulawesi Tengah memulai operasi Tinombala 2016, menggantikan operasi Camar Maleo IV yang sebelumnya telah berakhir pada 9 Januari 2016.

Operasi Tinombala akan berlangsung selama dua bulan ke depan, hingga 9 Maret 2016. Operasi ini pun tetap menjadikan kelompok teroris Santoso sebagai target utama yang sampai saat ini belum berhasil ditangkap.

Namun, berbeda dengan operasi Camar Maleo IV yang sepenuhnya di bawah kendali Mabes Polri, operasi Tinombala kali ini disebut operasi kemandirian wilayah yang dikendalikan langsung oleh Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah.

Tidak tanggung tanggung, sebanyak 2.000 personel gabungan TNI-Polri kembali dikerahkan untuk memburu kelompok Santoso dan simpatisannya yang diyakini masih berada di wilayah pegunungan Poso Pesisir Bersaudara.

Kepala Polres Poso AKBP Ronny Suseno menjelaskan, operasi Tinombala 2016 melibatkan 1.000 personel Brimob dan 1.000 personel TNI.

Menurut dia, hal tersebut jauh lebih besar dari operasi Camar Maleo IV yang mengerahkan 1.700 personel gabungan TNI- Polri.

Operasi ini akan tetap digelar di wilayah pegunungan yang berada di Poso Pesisir, Poso Pesisir Itara, Poso Pesisir Selatan, Napu di Kecamatan Lore Timur, hingga wilayah Sausu di Kabupaten Parigi Moutong.

Lokasi hutan pegunungan itu diindikasikasi sebagai lokasi pergerakan dan persembunyian teroris Santoso alias Abu Wardah bersama kelompoknya, yang diidentifikasi masih berjumlah puluhan orang.

"Sasaran lokasi pencarian dan pengejaran tetap seperti yang sebelumnya. Hanya saja, yang berbeda, jumlah personel gabungan agak ditingkatkan," kata dia.

Perburuan kelompok Santoso di Poso sesungguhnya telah berlangsung sejak tahun 2011. Terutama sejak peristiwa penembakan tiga anggota polisi yang menjaga Bank BCA di Palu, pada 25 Mei 2011 silam.

Para pelaku saat itu dikaitkan dengan jaringan kelompok sipil bersenjata pimpinan Santoso, namun dalam pengejaran selama lima tahun terakhir, Polisi belum juga berhasil menangkap Santoso. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com