Ketua DPRD Mamuju Utara, Matra Lukman Said, misalnya, menyambangi langsung rumah Junaedi pada Senin (28/12/2015) siang ini.
Didatangi sejumlah pejabat daerah, Junaedi terlihat canggung dan malu saat Lukman meminta memperlihatkan lubang anus buatan yang dipasang di perut sebelah kirinya.
Ada kantong plastik yang melingkar di bagian perut Junaedi itu. Kantong plastik inilah yang menampung kotoran dari tubuh bocah malang itu.
Kantong plastik ini diikatkan kuat agar bisa menampung kotoran dengan baik sehingga tidak meluber ke tubuh anak keempat dari tujuh bersaudara itu.
(Baca: 10 Tahun Hidup Tanpa Anus, Bocah Junaedi Menenteng Kantong Plastik Setiap Hari)
Lukman yang datang bersama sederet pejabat Pemerintah Kabupaten lainnya mengaku prihatin dengan kondisi bocah yang terancam kehilangan masa depannya ini.
Lukaman mengaku baru mengetahui nasib yang menimpa bocah itu setelah melihat pemberitaan di media.
“Kita akan membuka rekening untuk Junaedi agar warga yang ingin membantu bisa menyalurkan ke rekening bocah ini. Sebagai Ketua ADKASI (Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia), saya juga akan menyampaikan hal ini dalam forum pertemuan ADKASI seluruh Indonesia agar ada pejabat yang terketuk hatinya iuntuk membantu menyelamatkan masa depan bocah ini,” ujar Lukman.
Dia menyatakan akan membuka rekening pribadi atas nama keluarga Junaedi agar warga yang berempati dan mau meringankan korban secara kemanuasiaan bisa menyalurkan bantuannya lewat rekening bocah ini.