"Saya sudah dari awal, bilang sama dia bahwa dia kemungkinan bisa kalah karena imbang-imbang saja. Kalau kamu seorang petahana, disurvei dan popularitas kamu di bawah 50 persen, itu masalah kamu," kata Basuki di Balai Kota, Kamis (10/12/2015).
Hasilnya, berdasarkan hitung cepat yang dilakukan beberapa lembaga survei, pasangan calon Basuri-Fezzi kalah dibanding Yuslih Ihza Mahendra dan Burhanuddin.
Basuki mengakui tidak ada prestasi yang dihasilkan Basuri selama menjabat sebagai Bupati Belitung Timur.
Basuki menceritakan, ketika mengunjungi rumah sakit di Belitung Timur, ia melihat fasilitas ruang kelas III di RS itu sangat buruk.
"Saya bilang, rumah sakit kelas III itu kan sekamar 8-10 orang nih dan kadang-kadang terlalu panas, jadi kamu (Basuri) harus pasang AC. Enggak usah dingin, tetapi minimal orang merasa sejuk," kata Basuki.
Namun, saat Basuki kembali pulang dan mengunjungi rumah sakit tersebut, AC-nya justru rusak. Kemudian, lingkungan rumah sakit juga kotor dan tidak dipasang conblock.
Basuki mengatakan kepada Basuri untuk fokus menangani permasalahan pendidikan dan kesehatan. Sebab, warga membutuhkan kesejahteraan dalam dua hal tersebut.
"Namun, dia malah berpikir mesti bikin lapangan terbang dan bangun-bangun lainnya. Betul, tetapi kan itu masih jauh gitu lho," kata Basuki.
Menurut hitung cepat Cyrus Network, pasangan calon nomor urut satu, Yuslih Ihza Mahendra-Burhanudin, yang diusung PAN, PBB, PPP, Partai Golkar, dan Partai Gerindra, memperoleh suara 51,44 persen.
Kemudian, pasangan calon nomor urut dua, Usmandie-Musdiyana, yang diusung Partai Hanura dan PKS, memperoleh suara 17,18 persen. Sementara itu, Basuri dengan pasangannya, Fezzi, memperoleh suara 31,37 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.