Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Positif Konsumsi Narkoba, 4 Anggota Polres Maluku Tenggara Ditahan

Kompas.com - 07/12/2015, 20:09 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Baru saja seorang anggotanya tertangkap karena mengonsumsi narkoba, Polres Maluku Tenggara kembali menahan empat anggotanya dalam kasus yang sama.

Keempat oknum polisi yang tidak disebutkan identitasnya itu ditahan Provost Polres Maluku Tenggara setelah dinyatakan positif mengonsumsi narkoba seusai menjalani tes urine yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNN) setempat, Senin (7/12/2015).

Kapolres Maluku Tenggara AKBP Muhamad Rum Ohoirat kepada Kompas.com mengungkapkan, keempat anggotanya itu telah ditahan dan sedang menjalani pemeriksaan.

“Empat anggota yang ditahan itu ada dari Polres ada juga dari Polsek, saat ini mereka sedang menjalani pemeriksaan. Tentu akan diproses dan pasti ada sanksi,” kata Rum saat dihubungi melalui telepon selulernya.

“Tidak ditemukan barang bukti, namun karena mereka positif narkoba maka tentu sanksi disiplin akan mereka jalani,” tambah dia.

Rum menambahkan, tes urine terhadap seluruh jajarannya itu dilakukan BNN di Mapolres Maluku Tenggara.

Tes urine terhadap aparat kepolisian, kata Rum, dilakukan atas inisiatif bersama dari BNN dan Polres Maluku Tenggara.

Dia melanjutkan, tes urine dilakukan sebagai upaya untuk membersihkan seluruh jajaran kepolisian di daerah itu dari pengaruh narkoba.

Menurutnya, sebelum membersihkan narkoba di masyarakat maka anggota polisi terlebih dahulu harus bersih dari barang haram tersebut.

“Intinya, sebelum kita membersihkan masyarakat dari narkoba, kita bersihkan dulu internal kita,” ujarnya.

Dia pun menegaskan tidak akan menoleransi setiap anggotanya yang terlibat masalah narkoba. Sebab, kata dia, narkoba adalah musuh negara yang harus diperangi sehingga siapa pun anggota yang terlibat dalam kasus tersebut harus ditindak.

“Ini musuh negara, dan tugas polisi untuk melawan itu, sehingga saya tegaskan tidak ada toleransi bagi anggota yang terlibat masalah tersebut,” Rum menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com