Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Papua Musnahkan 3,9 Kg Sabu dan 3,3 Kg Ganja Kering

Kompas.com - 04/12/2015, 01:13 WIB
Kontributor Jayapura, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com – Kepolisian Daerah Papua memusnahkan berbagai jenis narkotika dan minuman keras senilai miliaran rupiah di halaman Markas Polda Papua, Kamis (3/12/2015).

Dalam kegiatan itu, sebanyak 3,9 kilogram sabu, 3,3 kilogram ganja kering dan 600-an botol minuman keras berbagai merek, dimusnahkan.

Barang-barang itu terjaring operasi kepolisian dan instansi terkait di wilayah Kabupaten Keerom, Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura.

Pemusnahan barang bukti dari operasi ini dilakukan Polda Papua setelah mendapat persetujuan dari Kepala Pengadilan Negeri Jayapura.

Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan kegiatan pemusnahan berbagai jenis narkotika menjadi momentum membangun sinergi semua pihak untuk mengatasi peredaran narkotika dan psikotropika di Tanah Papua.

Menurut Waterpauw, dari jenis dan jumlah narkotika yang terjaring aparat berwenang menunjukkan, saat ini Papua sudah tidak bisa dianggap sepi dari peredaran narkotika.

“Hasil operasi saat ini perlu menjadi atensi untuk semua pihak untuk sungguh-sungguh dan serius mengatasi peredaran narkotika dan psikotropika di Papua," kata dia.

September lalu, petugas perbatasan RI-Papua Niugini (PNG) di Skouw Wutung, menangkap MZ (40), warga negara Indonesia yang mencoba menyelundupkan sabu seberat 3,9 kilogram yang berasal dari Ghana.

"Artinya, Papua kemungkinan sudah menjadi pintu masuk narkotika dari luar negeri,” ungkap Waterpauw di Mapolda Papua.

Terkait peredaran narkotika di Papua, Waterpauw menggambarkan seperti pada awal-awal peredaran narkotika di Indonesia. Ia pun belum dapat memastikan apakah Papua hanya sebagai tempat transit dan pintu masuk ataukah menjadi sasaran penjualan narkotika.

“Sepanjang tahun 2015, Polda Papua menangani sekitar 160-an kasus penyalahgunaan narkotika," kata dia.

"Ini perlu menjadi perhatian dari semua pihak dan kami akan meningkatkan kerjasama dengan BNN Papua dan Pemerintah Daerah untuk lebih gencar mensosialisasikan bahaya narkotika dan menghindari narkoba,” urai Waterpauw lagi.

Demi mengawasi wilayah perbatasan RI-PNG, menurut dia, Kepolisian, TNI dan Imigrasi akan menjalin kerjasama Police to Police dengan Kepolisian dan Tentara PNG yang rencana akan mulai digalang tahun 2016.

“Kerjasama dua negara ini dalam bentuk pengawasan wilayah perbatasan dari tindakan kriminal dan peredaran narkotika,” tegas Waterpauw.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com