Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Akan Lakukan Berbagai Cara sampai Rizieq Minta Maaf"

Kompas.com - 26/11/2015, 08:37 WIB
BANDUNG, KOMPAS.com — Selain menolak kedatangan Rizieq Syihab ke Jawa Barat, Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat (AMSM) juga melaporkan pentolan FPI itu ke Polda Jawa Barat.

Pelaporannya telah dilakukan Sekretaris Jenderal Angkatan Muda Siliwangi ke Polda Jawa Barat pada Selasa 24 November 2015.

Koordinator AMSM Noery Ispandji Firman mengatakan, rekan-rekannya di kota/kabupaten se-Jawa Barat juga akan melaporkan hal tersebut agar polisi cepat memprosesnya.

Pihaknya sendiri akan melakukan segala cara agar Rizieq mendapatkan efek jera setelah memelesetkan kata "sampurasun" menjadi "campur racun".

"Mudah-mudahan dukungan terus datang buat yang merasa sayang sama Sunda. Ini juga awal perjuangan untuk menjaga jati diri dan harga diri," ujar Noery dalam konferensi pers di Gedung Angkatan Muda Siliwangi, Jalan Braga No 25, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Rabu (25/11/2015).

Di samping itu, tambah Noery, Rizieq harus meminta maaf secara terbuka dan tertulis di hadapan awak media, baik itu media lokal maupun media nasional. Namun, permintaan maaf itu bukan berarti proses hukum yang telah dilaporkan dihentikan.

"Kami akan kontak seluruh teman di Jawa Barat agar ini menjadi gerakan masif untuk melaporkan yang bersangkutan karena ini pelecehan. Kami akan melakukan berbagai cara sampai Habib Rizieq minta maaf dan diproses," kata Noery.

Noery menyebut, perkataan Rizieq juga termasuk kategori ujaran kebencian. Pasalnya, perkataannya memecah belah bangsa dengan memelesetkan sampurasun menjadi "campur racun". Sampurasun sama halnya dengan "horas" di budaya Batak dan "kulo nuwun" di budaya Jawa.

"Polisi juga harus melarang Habib Rizieq untuk datang ke Jawa Barat dan memprosesnya secara pidana. Bagi kami, ini masalah serius buat kami dan harga diri masyarakat Sunda," kata pria yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Angkatan Muda Siliwangi itu.

Pelesetan Rizieq sendiri beredar dan ramai diperbincangkan di media sosial. Videonya sendiri diunggah di YouTube pada 14 November 2015.

Dalam video itu, awalnya Rizieq duduk di kursi berkata sampurasun. Namun, kemudian dia berteriak dengan lantang mengatakan "campur racun". Lalu, terdengar suara tepuk tangan menggema. Rizieq diketahui tengah berceramah di Purwakarta pada 13 November 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com