Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/11/2015, 14:46 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Paham Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dijamin tidak sampai masuk ke kalangan umat Islam Indonesia di pedesaan.

Sebab, gerakan dakwah ISIS sampai saat ini masih mengandalkan media sosial dan kemajuan teknologi informasi. 

Ajaran ISIS di Indonesia, menurut budayawan yang juga tokoh NU, Mustofa Bisri, yang biasa disapa Gus Mus, masuk melalui jaringan media sosial dan teknologi informasi yang akrab dengan warga kota. 

"Di desa-desa, saya jamin umat Islam tidak kenal dengan yang namanya ISIS karena mereka tidak kenal internet," kata dia saat peluncuran Institute for Nusantara Studies di Fakultas Dakwah, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya, Rabu (18/11/2015).

Peran dakwah para ulama perlu dikemas sedemikian rupa untuk mengimbangi dakwah kelompok ISIS di perkotaan.

"Yang perlu dipahami adalah tentang ajaran Islam sebenarnya. Jika paham tentang Islam secara mendalam, seseorang tidak akan tergoda dengan paham ISIS," kata mantan Rois A'am PBNU ini. 

Paham ISIS, menurut dia, adalah buah pertentangan beberapa negara di Timur Tengah tentang Islam, yang tidak ada kaitannya dengan Islam di Indonesia.

"Muslim di Indonesia yang ikut paham ISIS itu hanya ikut-ikutan saja karena Islam di Indonesia punya karakter sendiri, yakni Islam Nusantara," ujar dia. 

Dua ormas Islam besar di Indonesia, yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, dinilai memiliki peran penting dalam memberi pemahaman kepada umat Islam di Indonesia untuk menghadang pengaruh ajaran ISIS masuk di Indonesia.

"Peradaban Islam di Indonesia bersumber dari dua ormas itu (NU dan Muhammadiyah). Maka, kedua ormas itu yang sebenarnya memiliki peran penting menghadang ISIS di Indonesia," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com