Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Kios Milik Penambang di Gunung Botak Juga Dibakar

Kompas.com - 14/11/2015, 21:28 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

NAMLEA, KOMPAS.com - Tidak hanya tenda dan tempat pengolahan emas milik penambang ilegal yang dibakar aparat, ratusan kios yang telah kosong ditinggal para penambang di kawasan Anoni Gunung Botak Pulau Buru juga ikut dibakar, Sabtu (14/11/2015).

Kios yang juga dijadikan tempat tinggal warga penambang ini dibakar setelah seluruh barang dari dalam kios dikeluarkan aparat. Hingga malam ini, kobaran api masih terus membakar ratusan kios milik penambang tersebut.

“Sampai malam ini seluruh bangunan dan kios di kawasan Anoni Gunung Botak telah hangus terbakar,” kata Indra, salah seorang penambang, Sabtu malam.

Kios yang umumnya berhimpitan itu terbuat dari bahan yang mudah terbakar seperti kayu dan papan. Menurut dia, hingga petang tadi, warga masih terus mengangkat barang-barang dagangannya dari kawasan tersebut.

“Semuanya yang terbakar itu sangat banyak, ada ratusan kios pokoknya paling banyak sekali,” kata Hendra, penambang lain.

Rencananya, aparat akan kembali melanjutkan pembakaran terhadap tenda dan kios penambang serta seluruh tempat pengolahan emas yang ada di seluruh jalur di Gunung Botak pada Minggu besok.

“Penambang yang di jalur D juga sudah angkat barang-barang semua,” ujarnya.

Sebelumnya, Komandan Kodim Pulau Buru, Letkol Faisal Rizal mengatakan, pembakaran tenda-tenda milik para penambang itu dilakukan agar mereka tidak lagi kembali melakukan aktivitas penambangan ilegal di kawasan tersebut.

Menurut dia, pembakaran itu dilakukan setelah pihaknya menyuruh turun para penambang dari kawasan tersebut. Dia pun mengaku jika langkah pembakaran itu bukanlah upaya represif yang dilakukan aparat, melainkan untuk menunjukkan bahwa upaya ini dilakukan dengan konsekuen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com