Menteri PU: Bantuan Tanggap Darurat untuk Korban Gempa Bumi Alor Segera Diluncurkan

KALABAHI, KOMPAS.com – Pemerintah pusat, merespon cepat bencana gempa bumi yang merusak ribuan rumah di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) Basuki Hadimuljono, bersama anggota DPD RI asal NTT Ibrahim Agustinus Medah serta anggota DPR RI Anwar Pua Sawa mengunjungi korban gempa di sejumlah desa di Kecamatan Alor Timur, Kabupaten Alor, Selasa (10/11/2015).

Sejumlah desa yang dikunjungi tersebut yakni Desa Kolana Selatan, Maritaing, Tanglapui Timur, dan Desa Padang Panjang.

Menpupera Basuki, ketika berdialog dengan warga mengatakan, setelah mendapat laporan dari Kepala BNPB ia bersama wakil rakyat NTT datang dan melihat langsung kondisi masyarakat yang menjadi korban gempa bumi.

"Kami akan melakukan penanganan bertahap dan tahap pertama yaitu penanganan darurat seperti sekarang ini dan berikutnya adalah penanganan pasca-bencana yaitu rehabilitasi," kata Basuki.

Basuki menambahkan, setelah melihat langsung dan mendapatkan laporan tertulis dan data-data kerusakan dari Bupati Alor, pihaknya segera meluncurkan bantuan tanggap darurat.

"Kami akan segera turunkan bantuan untuk tangani di saat darurat, dan nanti melalui Pak Bupati untuk selanjutnya diatur untuk didistribusikan kepada masyarakat yang benar-benar tertimpa bencana," katanya.

Sedangkan untuk penanganan pasca-bencana, lanjut Basuki, pihaknya akan membantu pembangunan rumah tinggal dan infrastruktur jalan serta jembatan yang rusak akibat gempa.

Di tempat yang sama, anggota DPD RI Ibrahim Agustinus Medah mengaku salut dengan respons yang cepat dari Menpupera terkait bencana alam di NTT.

"Kepada bapa-mama dan bersaudara semua, agar tetap semangat dan kuat menghadapi bencana ini. Semua ini rencana Tuhan dan Tuhan juga pasti menggerakkan hamba-hamba-Nya untuk mendatangkan bantuan," kata Medah.

Pada kesempatan itu, Bupati Alor, Amon Djobo mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah dan Pemkab telah menetapkan darurat bencana selama 14 hari.