Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasiyo-Lucy Sudutkan Risma Soal Angka Kemiskinan di Surabaya

Kompas.com - 31/10/2015, 15:07 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Pasangan kepala daerah Surabaya, Rasiyo-Lucy berusaha menyudutkan pesaingnya, Tri Rismaharini dan Wisnu soal angka kemiskinan. Risma yang sebelumnya menjadi Wali Kota Surabaya disebutkan Rasiyo telah gagal menekan angka kemiskinan selama lima tahun menjabat.

Dia mengungkap data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan sepanjang 2008 hingga 2014, angka disparitas antara warga perkotaan dan warga pinggiran Kota Surabaya cukup tinggi dan cenderung naik dari 0,35 hingga 0,49. 

"Ini membuktikan bahwa selama lima tahun memimpin Surabaya, Risma-Whisnu gagal melakukan pemerataan pembangunan," kata Rasiyo.

Atas data itu, bahkan Rasiyo sempat menyebut Risma tidak memahami kebijakan Nawacita pemerintahan Jokowi di poin nomor 3 yakni membangun masyarakat Indonesia dari kawasan pinggiran. 

"Karena itu, jika saya terpilih, saya akan memulai membangun Surabaya dari pinggir," ujar Rasiyo.

Menjawab pertanyaan Rasiyo, Risma menyodorkan keberhasilannya menaikkan indeks angka kemiskinan dan pembangunan manusia di Surabaya yang terus naik selama lima tahun terakhir. Calon wakil walikota Risma, Whisnu Sakti Buana juga mengemukakan, program pembangunan infrastruktur di pinggiran saat ini tengah gencar dilakukan pemkot Surabaya dari rumah sakit, sekolah bertaraf internasional, stadion olahraga, dan taman kota terbesar di kawasan Kecamatan Benowo.

"Itu semua untuk membangkitkan perekonomian warga Surabaya di pinggiran," katanya.

Bahkan Ketua DPC PDI-P Surabaya itu menjelaskan, program pembangunan jalan lingkar barat Surabaya didesain untuk bisa dilandasi pesawat jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Menurut Whisnu membangun jalan lingkar Surabaya, selain memecah kemacetan di tengah kota, juga salah satunya untuk merangsang pertumbuhan ekonomi warga di pinggiran kota.

Selain berdebat soal disparitas pembangunan, kedua pasang calon juga berdebat soal kebijakan pendidikan, dan pelayanan publik. Dalam yang disiarkan langsung oleh KOMPAS TV itu, masing-masing pasangan ditemani 50 pendukungnya untuk berada di dalam ruang debat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com