"Camat dan Lurah Jangan Jadi Tim Sukses Calon Wali Kota"

"Camat dan lurah jangan jadi tim sukses tetapi harus bersikap netral serta mengajak partisipasi masyarakat melalui sosialisasi tentang Pilkada karena itu merupakan tugas kita dalam memfasilitasi kelancaran Pilkada," tegasnya dalam pertemuan camat dan lurah se-Kota Pematangsiantar, di Balai Kota Jalan Merdeka, Pematangsiantar, Sumatera Utara, Kamis (29/10/2015) sore.

Pj Wali Kota Eddy Syofian juga meminta para camat dan lurah untuk juga mengawasi para Kepling/RT/RW yang ada di wilayahnya masing-masing agar juga bersikap netral dan tidak mengarahkan warganya untuk memihak salah satu pasangan calon.

"Termasuk foto wali kota sebelumnya yang ikut calon Pilkada saat ini, yang masih terpampang di kantor-kantor masing-masing, saya minta semua untuk diturunkan, sebagai bukti kita benar-benar netral," tegas Pj Wali Kota Eddy Syofian Purba.

Di hadapan 8 orang camat dan 500-an lurah, dia menegaskan setiap hari, camat dan lurah harus memberikan laporan informasi terkini tentang situasi perkembangan Pilkada maupun masalah-masalah lainnya yang ada di masyarakat.

Dalam pertemuan, Pj Wali Kota didampingi Sekda, para Staf Ahli dan Asisten, menegaskan bahwa camat dan lurah merupakan ujung tombak pelayanan masyarakat. Khususnya camat selaku kepala wilayah sehingga harus setiap waktu melakukan komunikasi dengan Forum Pimpinan Kecamatan. 

"Pasca reformasi, pandangan masyarakat memang sangat miris terhadap birokrasi yang menilai aparatur kerap melakukan pembiaran atas persoalan di tengah masyarakat. Karena itu, harus ada komitmen dan program strategis sebagai tantangan bagi aparatur untuk memperbaiki kinerjanya," ujarnya.

Terakhir dia minta para camat dan lurah harus membantu pemutakhiran daftar pemilih berkoordinasi dengan Catatan Sipil, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panwaslih, juga melakukan koordinasi dengan perangkat dan elemen masyarakat seperti kepolisian, tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk membangun sinergitas dan menjaga stabilitas wilayah melalui Siskamling.