Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesparawi Nasional di Ambon Hadir dengan Nilai Budaya yang Kental

Kompas.com - 07/10/2015, 02:52 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Pembukaan kegiatan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) tingkat Nasional ke-11 di Stadion Mandala Karang Panjang Ambon oleh Presiden Joko Widodo, Selasa (6/10/2015) malam, tak hanya membawa pesan perdamaian dan persaudaraan yang kuat. Namun, acara ini juga membawa pesan budaya yang sangat kental.

Hal itu dapat dilihat dari penampilan kontingen peserta Pesparawi dari berbagai daerah yang ikut tampil mengenakan pakaian adat daerah masing-masing. Mereka melakukan defile dalam acara pembukaan Pesparawi. Bahkan, saat kontingen diperkenalkan selagi melintas di hadapan panggung utama yang ditempati Presiden Joko Widodo dan rombongan, lagu daerah kontingen tersebut langsung diperdengarkan.

Dalam parade itu, kontingen pertama yang diperkenalkan adalah kontingen dari Aceh dengan jumlah peserta 37 orang. Selanjutnya, ada kontingen Sumatera Utara, Riau, dan ditutup dengan kontingen tuan rumah dari Maluku.

Sejumlah kontingen bahkan sempat berhenti di depan panggung utama sambil memamerkan tarian khas daerahnya masing-masing. Seperti yang dilakukan kontingen dari Sulawesi Barat, Papua Barat, Jawa Tengah, dan sejumlah kontingan lainnya.

Pembukaan Pesparawi juga dimeriahkan dengan atraksi drama kolosal yang sarat budaya dengan melibatkan sebanyak 500 pelajar di kota Ambon. Drama kolosal itu menceriterakan sejarah persaudaraan dua desa berbeda agama, yakni Desa Batu Merah yang beragama Islam dan Desa Passo yang beragama Kristen sejak lima abad silam.

Kedua desa itu berjanji untuk hidup sebagai saudara melalui ikatan persaudaraan Pela setelah warga Passo yang berlayar dengan Perahu Arumbai tenggelam di perairan Pulau Manipa dan kemudian ditolong oleh warga Batu Merah, yang saat itu ikut berlayar di perairan Pulau tersebut. Darma kolosal yang dipentaskan ratusan siswa ini pun membuat ribuan warga yang menyaksikan ikut terpana dan ada yang ikut terharu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com