Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Bantuan untuk Petani Gagal Panen Diduga "Disunat"

Kompas.com - 29/09/2015, 21:48 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis

BULUKUMBA, KOMPAS.com — Bantuan beras darurat untuk para petani Kelurahan Tanalemo, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, yang gagal panen diduga telah digelapkan lantaran takarannya berkurang dua kilogram.

Beras bantuan yang seharusnya seberat 15 kilogram itu ternyata hanya seberat 13 kilogram saat tiba di tangan mereka yang membutuhkan. Kondisi ini mengakibatkan sejumlah petani miskin penerima bantuan mengajukan protes, bahkan enggan menerima bantuan tersebut, Selasa (29/9/2015).

Berkurangnya berat beras bantuan darurat ini pertama kali diketahui Sukardi, salah seorang penerima di Desa Bontobulaeng, Kecamatan Bulukumpa. Kecurigaan Sukardi muncul lantaran karung yang disalurkan sudah tak utuh lagi meski bertuliskan berat beras 15 kilogram.

Lantaran curiga, dia kemudian menimbang beras bantuan yang diterimanya itu dan menemukan bahwa berat itu hanya 13 kilogram alias berkurang dua kilogram dari yang semestinya diterima warga.

"Saya memang curiga karena karungnya tidak utuh. Jadi, saya timbang ulang ternyata memang kurang dua kilogram," ujar Sukardi.

Akibatnya, sejumlah warga mengembalikan beras bantuan itu dan sebagian warga lainnya menolak menerima bantuan tersebut. Mereka juga meminta pertanggungjawaban Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan Bulukumba yang menyalurkan bantuan beras tersebut.

Pejabat setempat yang dikonfirmasi terkait peristiwa ini mengaku belum mengetahui masalah tersebut dan akan melaporkannya. "Setahu saya yang disalurkan khusus di wilayah saya berjumlah 190 karung dari Dinas Sosial dan kalau ada kekurangan takaran nanti saya laporkan sama Pak Camat," kata Baharuddin, Lurah Tanalemo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com