Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi ISPA, Dokter Periksa Orangutan yang Terpapar Asap Kebakaran di Samboja

Kompas.com - 25/09/2015, 20:02 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani J

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com– Asap hasil kebakaran yang melanda hutan yang dikelola Yayasan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, sampai juga ke kandang-kandang orangutan. Kandang terdekat, kata drh Agus Irwanto, salah seorang dokter BOSF, berada sekitar satu kilometer dari titik api.

Orangutan, kata Agus, individu yang juga mudah terserang infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) akibat asap, seperti halnya manusia. Orangutan juga bisa menderita batuk, radang tenggorokan, bahkan radang paru-paru.

“Pengalaman yang saya dapat di Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, kami harus memeriksa orangutan tiap kali kabut asap dihirup. Orangutan juga bisa terserang ISPA,” kata Agus, Jumat (25/9/2015).

“Saat ini asap sudah terhirup, tapi (dampaknya) tergantung pekat tidaknya asap,” kata Agus.

BOSF memeriksa 32 ekor orangutan dari 209 yang dirawat di Samboja. Beberapa di antaranya anak-anak orangutan berusia 3-7 tahun dan remaja 8-14 tahun. “Usia tertua yang ada di sini 26 tahun,” kata staf komunikasi BOSF Samboja, Suwardi.

Asap akibat kebakaran muncul sejak api berkobar pada 23 September 2015 lalu. Ini kebakaran kedua setelah bencana pada 31 Agustus-1 September 2015 lalu. Kebakaran kali ini merusak 200 hektar pohon berkayu keras.

Api berhasil dijinakkan tim rescue dan pemadam dari perusahaan minyak dan gas Total Indonesie dan BPBD Kutai Kartanegara. Selain itu, lebih 50 anggota TNI dari Detasemen Kavaleri Kodam VI Mulawarman terlibat dalam memadamkan kebakaran yang berlangsung secara sporadis.

Tidak ada korban jiwa maupun sakit serius yang diderita baik staf, karyawan, regu penyelamat, hingga orangutan dan beruang madu di area itu. “Hanya saja staf kami di lapangan matanya merah-merah karena asap,” kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com