Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Tetap Tolak Taksi Uber dan Grab"

Kompas.com - 16/09/2015, 14:36 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Pro dan kontra terkait masuknya layanan taksi berbasis aplikasi internet lewat Grab Car dan taksi Uber di Bandung masih terus berlanjut. Umumnya, para pengemudi taksi pelat kuning itu keberatan dengan keberadaan kedua layanan itu karena merasa dirugikan.

"Wajar dong kami cemburu. Misalnya begini, taksi Uber dan Grab itu apakah menghasilkan PAD (pendapatan asli daerah)? Kan tidak ada. Mereka begitu enak, tidak punya izin, tidak harus bayar pajak, tidak harus urus ini dan itu sebelum beroperasi," kata Sekretaris Paguyuban Pengemudi Taksi Kota Bandung Tedi Nugraha, di Bandung, Rabu (16/9/2015).

"Nah, sedangkan kami yang jelas-jelas legal, perjuangan kami begitu berat dari awal-awal, keluar uang segala macam. Jadi, wajar kalau kami merasa cemburu soalnya mereka sudah menabrak aturan," ujar Tedi.

Tedi bahkan dengan lugas mengatakan, keberadaan angkutan umum berbasis aplikasi itu memengaruhi pendapatan para pengemudi taksi pelat kuning. "Kami tetap menolak keberadaan taksi Uber dan Grab. Tapi, nanti rencananya hari Kamis, kami akan rapat di Dewan untuk membahas lebih jauh," kata Tedi.

Sebelumnya, Wakil Ketua Paguyuban Pengemudi Taksi Kota Bandung Deny Herlambang sempat menerangkan, besok para pelaku bisnis taksi di Bandung akan duduk bersama untuk menyelesaikan polemik ini di hadapan Komisi C DPRD Kota Bandung di Jalan Aceh.

"Kami akan duduk bareng di DPRD, rencananya besok hari Kamis," kata Deny.

Deny berharap semua unsur pengelola taksi, baik taksi reguler maupun taksi Uber dan Grab Car, bisa datang dalam acara ini.  "Semua unsur taksi mesti hadir biar clear permasalahannya, termasuk unsur Go-Jek juga wajib hadir karena Go-Jek kepanjangan tangan dari Uber dan Grab," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com