Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Puncak Elbrus, 4 Mahasiswa Bengkulu Kabarkan Nasib Hutan Sumatera

Kompas.com - 10/09/2015, 16:49 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

Foto: 1 Kampanye Hutan Hujan Sumatera Pendaki Gunung Bengkulu Jajal Atap Eropa


BENGKULU, KOMPAS.com - Sebanyak empat pendaki gunung dari Kelompok Aktivitas Mahasiswa Pencinta Alam (Kampala) Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu, akan mendaki Gunung Elbrus, Rusia. Gunung tertinggi di rangkaian pegunungan Kaukasus ini dikenal sebagai atap Benua Eropa.

Sambil mendaki gunung itu, keempat mahasiswa Bengkulu ini sekaligus hendak mengampanyekan kritisnya kondisi hutan hujan Sumatera. Keempat mahasiswa itu yakni, Adnan Hidayat Hasibuan (25), Herydupen Malau (23), Ardi Pangestu (23) dan seorang leader Discomand Andalas (39).

Discomand Andalas, di hadapan Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah, memaparkan terdapat beberapa misi yang akan dilakukan dengan mendaki gunung setinggi 5.642 meter dari permukaan laut tersebut.

"Misi pertama yakni kampanye internasional penyelamatan hutan hujan Sumatera yang telah ditetapkan Unesco sebagai warisan dunia ke-38, kerusakan hutan hujan Sumatera semakin menjadi, kondisi ini semakin mempercepat perubahan iklim dunia, hutan hujan Sumatera bukan saja tanggung jawab masyarakat Sumatera dan Indonesia, namun milik dunia," kata Andalas, Kamis (10/9/2015).

Selain berkampanye soal kondisi hutan hujan Sumatera, keempat pendaki juga akan berupaya pecahkan rekor Muri dengan mendaki menggunakan pakaian adat Bengkulu sebagai bentuk promosi budaya.

Sementara itu Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah saat melepas tim pendakian Gunung Elbrus menyebutkan kampanye internasional penyelamatan hutan hujan Sumatera merupakan pekerjaan yang cukup berat. Selama ini, ujar gubernur, masyarakat Bengkulu sudah cukup maksimal menyelamatkan hutan hujan tersebut namun harus ada kontribusi nyata dari dunia.

"Apa kompensasi dunia terhadap Bengkulu yang telah menjaga hutan termasuk taman nasional? Hutan Sumatera banyak menyerap karbon dan hal tersebut tentu dapat menekan laju pemanasan global, hutan Sumatera bukan saja milik Bengkulu dan Indonesia namun juga milik dunia. Dan, dunia harus berkontribusi nyata," kata Hamsyah.

Keempat pendaki tersebut terpilih berdasarkan seleksi ketat dari 30 anggota Kampala yang mendaftarkan diri. Proses seleksi melibatkan TNI dan para pakar kesehatan. Pendakian ke Gunung Elbrus ini merupakan pendakian tujuh puncak tertinggi dunia kedua yang dilakukan Kampala Universitas Bengkulu setelah mendaki puncak Carstensz Pyramid di Papua pada 1999.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com