Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Gadisnya Dibawa Lari Pemuda, Ibu Ini Nekat Razia Bus

Kompas.com - 24/08/2015, 20:18 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Elisabeth Soni, seorang ibu rumah tangga asal Kampung Oemeo, Desa Popnam, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), nekat merazia sejumlah bus yang melintas untuk mencari putrinya, Fridolina Soni (17), yang dibawa kabur oleh seorang remaja pria yang bernama Arkadius Snae (22).

Aksi razia bus jurusan Atambua menuju Kupang yang dilakukan oleh Elisabeth Soni dan keluarga besarnya itu berbuah manis. Mereka berhasil menemukan putrinya bersama pemuda tersebut di dalam bus. Elisabeth yang tak puas anaknya dibawa kabur kemudian melaporkan pemuda itu ke polisi.

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor TTU, Iptu Petrus Liu kepada Kompas.com, Senin (24/8/2015) mengatakan, kejadian tersebut bermula ketika Fridolina yang merupakan seorang pelajar SMA di Kecamatan Noemuti, diajak Arkadius yang tak lain adalah pacarnya untuk kabur ke Kupang. Rupanya, rencana keduanya secara diam-diam diketahui oleh Elisabeth Soni.

“Keduanya (Fridolina dan Arkadius) secara diam-diam menumpang bus Arjuna jurusan Atambua, Kabupaten Belu menuju Kota Kupang. Ibu kandung Fridolina yang sudah mengetahui anaknya dibawa kabur kemudian bersama keluarganya langsung menuju daerah perbatasan antara Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dengan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), tepatnya di Desa Oeperigi dan Desa Polen untuk menunggu setiap bus yang lewat,” kata Petrus.

Setiap bus yang melintas lanjut Petrus, kemudian diperiksa oleh Elisabeth, dan pada bus yang keenam, didapati putrinya sedang duduk berdua dengan Arkadius. Sepasang kekasih itu pun diturunkan dan langsung dibawa ke Kepolisian Sektor Polen, Kabupaten TTS. Polisi kemudian berkoordinasi dan membawa keduanya ke Kepolisian Sektor Noemuti.

“Ibu korban lalu membuat laporan polisi di Kepolisian Sektor Noemuti dan pelaku langsung ditahan di sel tahanan kepolisian sektor setempat,” terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com