Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teroris yang Tewas Ditembak di Poso Diduga Bado alias Osama

Kompas.com - 21/08/2015, 10:37 WIB
Kontributor Poso Kompas TV, Mansur

Penulis

POSO, KOMPAS.com — Kontak senjata antara polisi dan kelompok sipil bersenjata pimpinan Santoso yang terjadi di Gunung Langka, Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (19/8/2015), menewaskan dua korban. (Baca: Perwira Gugur dalam Baku Tembak di Poso, Bendera Setengah Tiang Berkibar)

Salah satunya adalah perwira polisi, Iptu Bryan Tatontos. Sementara itu, satu korban tewas lainnya adalah seorang terduga teroris yang dikenal dengan nama Bado alias Osama. Kedua jenazah kini disemayamkan di Rumah Sakit Bhayangkara, Polda Sulteng, untuk diotopsi.

Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen (Pol) Idham Asiz juga membenarkan tentang adanya seorang terduga teroris yang tewas dan bernama Osama. Namun, untuk kepastian informasi itu, polisi masih menunggu hasil tes DNA. Sampel DNA akan dicocokkan dengan DNA dari pihak keluarga Osama yang ada di Desa Uweralulu, Kecamatan Poso Pesisir Utara.

Bado alias Osama sebelumnya ditetapkan sebagai buron oleh Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah dan Polri karena diduga terlibat dalam sejumlah aksi kekerasan bersama Santoso di wilayah hukum Kepolisian Resor Poso.

Selain Bado, masih ada puluhan buron lain yang hingga kini masih terus dikejar. Di antaranya adalah tokoh yang paling berpengaruh, yakni Santoso alias Abu Wardah, dan Basri alias Bagong.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Poso AKBP Ronny Suseno menjelaskan, dalam kontak senjata yang terjadi sejak Senin (17/8/2015) hingga Rabu (19/8/2015), sejumlah tetesan darah ditemukan, diduga milik seorang terduga teroris dari kelompok Santoso.

Ronny pun mengatakan, hingga kini diduga masih ada sekitar 30 orang dari kelompok Santoso yang sebagian dilengkapi dengan senjata mesin jenis M60.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com