Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan 2 Torpedo dan Bangkai Pesawat di Teluk Ambon Dinilai Wajar

Kompas.com - 12/08/2015, 14:15 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

KONTRIBUTOR KOMPAS.com/RAHMAT RAHMAN PATTY Gubernur Maluku, Said Assagaf, saat memebrikan keterangan kepada waratwan di Ambon, Rabu (12/8/2015)
AMBON, KOMPAS.com — Kepala Penerangan Pangkalan TNI AL IX Ambon, Mayor (Laut) Eko, mengaku telah menyurati Markas Besar TNI AL terkait penemuan dua torpedo serta bangkai pesawat yang ditemukan di dasar laut Teluk Ambon.

"Kita sudah surati ke Mabes TNI AL. Memang rudal itu ada di situ dan kita sudah tahu soal itu," kata Eko saat dihubungi, Rabu (12/8/2015).

Eko mengatakan, penemuan dua torpedo dan bangkai pesawat itu wajar sebab dulu kawasan tempat ditemukannya benda-benda itu dijadikan sebagai pangkalan militer tentara asing.
Namun, soal apakah benda-benda yang ditemukan itu milik tentara Jepang ataukah tentara Belanda, dia belum dapat memastikannya.

"Saya juga belum lihat dua rudal itu. Tapi, memang ada dan belum dievakuasi, soal masih aktif ataukah tidak aktif lagi yang jelas rudalnya masih utuh," kata dia. (Baca: Menyelam, Gubernur Maluku Temukan Dua Torpedo Peninggalan Jepang)

Dua torpedo tersebut ditemukan Gubernur Maluku Said Assagaf bersama sejumlah penyelam dari prajurit marinir saat mereka menyelam di Teluk Ambon di kawasan Halong tak jauh dari Dermaga Lantamal IX Ambon.

Gubernur pun menyatakan pihak berwenang telah disurati terkait penemuan dua torpedo dan bangkai pesawat di kawasan tersebut. "Terkait penemuan dua bom itu sudah dibikin surat ke Mabes TNI AL agar nanti diangkat," kata Said.

Dia pun meminta kapal-kapal yang biasa masuk ke Teluk Ambon agar tidak membuang jangkar sembarangan karena dapat menimbulkan bahaya. "Harus dijaga jangan sampai ada kapal yang membuang jangkar sembarangan di situ," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com