Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjau Arus Balik, Jonan Akui Bandara Semarang Penuh Sesak

Kompas.com - 22/07/2015, 17:39 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meninjau kesiapan arus mudik Lebaran 2015 di Bandara Internasional Ahmad Yani, Kota Semarang, Rabu (22/7/2015). Di tempat tersebut, Jonan berdialog dengan sejumlah penumpang dan mendapati terminal bandara yang penuh sesak.

Jonan mengakui bahwa bandara Ahmad Yani mempunyai kapasitas terminal dan ruang tunggu yang relatif kecil. Kendati demikian, ia tetap meminta agar pelayanan bandara dioptimalkan untuk mengurangi kesesakan dalam arus balik ini.

“Arus mudik di sini tidak ada masalah. Memang sesak, dan misalnya kalau harus, ya diganti bandaranya,” kata Jonan.

Jonan lantas meminta kepada pengelola otoritas bandara untuk mengimbau penumpang untuk lebih awal berada di bandara. Ketepatan dan kedisiplinan penumpang akan mempercepat laju pemberangkatan pesawat.

“Di sini terminalnya memang penuh. Saya sarankan agar satu jam sebelumnya penumpang sudah ada di bandara,” ujar Jonan.

Secara umum, menurut Jonan, arus mudik di Bandara Ahmad Yani tidak mengalami kendala. Berdasarkan tinjauannya hanya ada satu penerbangan yang ditunda keberangkatannya, yakni ke Bandara Internasional Ngurah Rai Bali.

“Tidak ada yang batal. Cuma ada satu tadi yang batal, Garuda yang ke Denpasar,” ucap mantan Dirut PT Kereta Api Indonesia itu.

Setelah mengunjungi bandara, Jonan mengunjungi terminal bus Terboyo, dan meninjau di Stasiun Poncol Semarang. Besok, Kamis (23/7/2015) Jonan dijadwalkan akan mengunjungi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com