Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Taksi Uber dan Gojek Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Kompas.com - 15/07/2015, 06:53 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, keberadaan Taksi Uber dan Gojek membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebab, Taksi Uber dan Gojek memberikan lapangan kerja dan masyarakat bebas ikut serta.

"Yang tadinya menganggur, penghasilan pas-pasan, tiba-tiba di waktu luangnya bisa memanfaatkan sistem ekonomi baru ini. Kemudian dia mendapat penghasilan tambahan. Jadi ada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan," ujar Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Selasa (14/7/2015).

Taksi Uber dan Gojek, sambung Emil, diminati masyarakat. Salah satu alasannya karena memberikan harga yang jauh lebih murah akibat tidak terbentur sistem korporasi yang berbelit-belit dan mengikat.

Dari hasil obrolannya dengan petinggi Taksi Uber di tanah kelahirannya, San Fancisco, Amerika Serikat, Emil mengungkapkan bagaimana ekonomi jenis baru ini berkembang. Taksi Uber menggunakan konsep sharing economy.

"Kalau menurut mereka (Taksi Uber) di masa depan itu di-drive oleh demand consumer. Kosumen maunya apa, ya ekonomi harus mengikuti konsumen. Konsumen enggak mau ribet, maka ada sistem booking online. Dulu mah boro-boro, harus pergi ke agen travel," tuturnya.

Begitu pun dari sisi transportasi. Masyarakat menginginkan hal yang mudah dijangkau. Masyarakat juga menginginkan hal yang cepat, mudah, aman, nyaman, dan sesuai harapan. Teknologi itu tidak bisa ditolak, namun bisa diatur dalam regulasi. Itulah yang coba dilakukannya.

Karena memang harus diakui, Taksi Uber bukan hanya diprotes oleh Indonesia. Tapi di negara lain, terutama Eropa, keberadaan taksi ini juga diprotes.

“Eropa itu konservatif, Asia juga demikian, makanya di negara-negara ini Taksi Uber banyak diprotes karena berbenturan dengan regulasi,” tuturnya.

Emil menambahkan, hingga kini Pemkot Bandung belum bisa mengambil keputusan untuk memberhentikan operasional Taksi Uber seperti yang dilakukan Pemerintah DKI Jakarta. Ia baru akan mengambil keputusan setelah mendapat kejelasan dari hasil studi seminar sharing economy yang dilakukan oleh Taksi Uber dan Gojek dalam menyediakan sarana transportasi.

Seminar tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat, setelah Organda yang mengorganisir para pengusaha taksi dan angkot di Kota Bandung menyatakan kesiapannya.

"Seminar itu bukan untuk pembenaran, tapi untuk mendengarkan. Justru kita akan tahu yang sebenarnya sebelum memutuskan. Saya bilang kepada organda jangan terlalu lama. Secepatnya biar semua clear," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com