Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Ancaman Ridwan Kamil bagi Warga yang Bikin Surat Miskin Palsu

Kompas.com - 02/07/2015, 21:04 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil terus mendalami dugaan praktik kecurangan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2015. Diduga terdapat pemalsuan surat keterangan tidak mampu (SKTM) sebagai salah satu syarat bebas biaya dan tes untuk masuk ke sekolah negeri.

Salah satu bentuk pendalaman yang dilakukan Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil adalah dengan mengundang Kapolrestabes Bandung serta mengumpulkan seluruh camat, lurah, dan kepala sekolah di Kota Bandung.

"Karena tahu orang miskin diberi pembelaan, maka hak ini dimanfaatkan oleh mereka-mereka yang mapan seperti orang punya sepeda motor dua, mobil, dan rumah," ucap Emil di Bandung, Kamis (2/7/2015).

Emil menjelaskan, pihaknya menggandeng kepolisian untuk menyelidiki dugaan pemalsuan SKTM tersebut. Karena beberapa hari lalu setelah diketahui keterlibatan aparat hukum, sekitar 1.000 pendaftar sekolah jalur non akademik mundur.

Ditambahkan Emil, bagi yang mengajukan SKTM yang sukarela mundur, pihaknya tidak akan memperpanjang kasus pemalsuan tersebut ke ranah hukum.

Namun jika sampai besok masih ada pengaju SKTM palsu yang masih bertahan di dalam daftar sekolah, maka orang tersebut harus siap dengan segala konsekuensinya.

"Kalau besok tidak mundur berarti benar dan siap diperiksa dengan konsekuensi proses hukum akan dilanjutkan sampai pengadilan jika kedapatan (memalsukan SKTM)," ucap Emil.

Sementara itu, Kapolrestabes Bandung Kombes Angesta Romano Yoyol mengatakan, dari penyelidikan sementara, terdapat 600 SKTM yang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Bahkan setelah diverifikasi, ada 40-an pengaju SKTM yang memiliki rumah setara tipe 36 bahkan lebih. Lalu, ada yang orangtuanya berpenghasilan tetap di atas UMR dan memiliki kendaraan mobil atau motor lebih dari satu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com