Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Ridwan Kamil Bongkar Kawasan Kumuh

Kompas.com - 30/06/2015, 19:30 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, punya trik khusus untuk merenovasi kampung-kampung kumuh sesuai dengan program Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP) yang digulirkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum (PU).

"Tekniknya membangun tanpa menggusur," kata pria yang kerap disapa Emil ini di Balai Kota Bandung, Selasa (30/6/2015).

Emil paham betul, untuk merenovasi sebuah pemukiman kumuh perlu dipindahkan terlebih dahulu para penghuninya. Namun, hal tersebut dipastikan bakal menimbulkan konflik sosial.

"Orang tidak mau tercabut dari masa lalu. Kalau mau menggusur pasti ada dinamika sosial," ungkapnya.

Untuk itu, Emil bakal membuat terlebih dahulu apartemen-apartemen transit untuk merelokasi sementara penduduk kampung-kampung kumuh yang akan direnovasi menjadi lokasi atau kawasan tempat tinggal yang lebih baik.

"Kita (Pemkot Bandung) membuat dulu apartemen transit. Kemudian kawasan kumuh kita bedol desa. Setahun mereka pindah ke apartemen," ujarnya.

Setelah renovasi selesai selama satu tahun, lanjut Emil, penduduk kampung yang direnovasi yang sebelumnya tinggal di apartemen transit dikembalikan ke tempat semula. Emil menjelaskan, Kementerian PU telah menggelontorkan dana sebesar Rp 70 miliar untuk program renovasi kampung kumuh di Kota Kota Bandung. Ada dua kampung kumuh yang menjadi target renovasi.

"Rp 70 miliar dari APBN didistribusikan ke kampung-kampung kumuh. Salah satunya adalah Babakan Surabaya," kata Emil.

Rencananya, rumah-rumah tidak layak huni di kawasan kampung kumuh akan dibongkar untuk kemudian direnovasi dengan membuat rumah susun 4 lantai. Di lokasi tersebut juga akan dibangun ruang terbuka hijau dan segala macam fasilitas yang layak.

"Ini akan jadi percontohan nasional. Minimal kawasan kumuh jadi lebih tertib dan lebih manusiawi," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com