Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Taksi di Bandung Tentang Uber

Kompas.com - 25/06/2015, 18:16 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Para sopir taksi melayangkan protes keberatannya atas kehadiran taksi Uber di Kota Bandung. Mereka mengatakan, pendapatannya menurun sejak taksi Uber muncul.

"Keberatan (dengan hadirnya taksi Uber). Repot. Rugi. Penghasilan jadi turun. Bulan puasa biasanya sepi, jadi malah tambah sepi," keluh sopir taksi dari Kota Kembang, Asep Suherman (65), saat ditemui di Stasiun Bandung, Jawa Barat, Kamis (25/6/2015).

Asep mengkritik sistem tarif taksi Uber yang lebih murah dibandingkan dengan taksi biasa. Selain itu, pemesanannya via digital yang disebutnya bikin repot. Menurut Asep, wajar saja jika penumpang lebih memilih taksi Uber.

Sebelumnya, Asep mengaku mendapatkan uang sebesar Rp 100.000-Rp 200.000 per hari. Namun, setelah ada taksi Uber, pendapatannya menurun drastis.

"Sekarang mah untuk dapat Rp 50.000 aja susah. Kadang-kadang saya nombok untuk setoran. Kalau enggak ada penumpang, tetap kita harus nombok," keluh pria yang sudah hampir 20 tahun menjadi sopir taksi ini.

Sopir taksi lainnya, Sanjaya (41), berharap masalah ini segera diselesaikan oleh pihak-pihak terkait.

"Harapan saya segera ditindaklanjuti. Itu kan jelas enggak ada izin resmi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com