Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tragis Bocah Angeline, Hilang lalu Ditemukan Tewas Membusuk

Kompas.com - 10/06/2015, 14:38 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Seorang anak bernama Angeline (8), yang dilaporkan hilang sejak Sabtu (16/5/2015), akhirnya ditemukan, Rabu (10/6/2015). Namun, Angeline ditemukan tewas dalam kondisi membusuk terkubur di halaman belakang rumahnya. 

Penemuan jenazah Angeline menghentikan upaya pencarian gadis mungil itu yang sudah berlangsung hampir sebulan terakhir ini. 

Hilangnya Angeline sempat menyedot perhatian khalayak. Keluarga yang kehilangan menyebarkan pemberitahuan anak hilang melalui media sosial. Media pun ikut ramai memberitakan hilangnya Angeline. Polisi juga mengerahkan kekuatan untuk mencari bocah itu. Anggota reserse hingga anjing pelacak K-9 dikerahkan untuk mencari Angeline. 

Sejak ramai diberitakan, Komisi Nasional Perlindungan Anak hingga sejumlah menteri mendatangi kediamannya di Jalan Sedap Malam No 26, Sanur, Denpasar, Bali. Namun, hasil pencariannya masih nihil. 

Beginilah perjalanan Angeline sejak hilang hingga ditemukan:

16 Mei 2015 
Angeline terakhir terlihat di depan rumah. Orang yang melihatnya ialah Yvonne Mega W, kakaknya sendiri. Karena tidak kunjung pulang hingga sore, keluarganya melaporkan soal kehilangan tersebut ke pihak kepolisian. 

19 Mei 2015
 
Tim pencari Angeline mencari keberadaan bocah itu di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Tim itu merupakan gabungan dari Polda Bali, Polresta Denpasar, dan Polsek. Polisi juga mengerahkan anjing pelacak untuk mengetahui arah perjalanan Angeline keluar rumah. Namun, anjing pelacak hanya berputar-putar di sekitar rumah. 

Keluarga Angeline yang berasal dari luar Bali pun mendatangi kediaman Angeline. Mereka ingin membantu mencari bocah itu. 

25 Mei 2015 
Tim Komnas Perlindungan Anak mendatangi Polresta Denpasar, sepakat melakukan kerja sama dalam menemukan Angeline. Di sana, Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait menyebut kondisi keluarga Angeline tidak baik dari segi tempat tinggalnya hingga orang dewasa yang mengasuhnya. 

Orangtua angkat Angeline yang bernama Margareta adalah sosok wanita yang temperamental, apalagi dengan ancaman akan membunuh siapa pun yang akan mengambil alih pengasuhan anak untuk pengembalian mental si anak oleh Komnas Perlindungan Anak. Diperoleh informasi, sikap temperamental itu diduga menjadi salah satu pemicu hilangnya anak tersebut. Lalu, berdasarkan hasil investigasi orang dekat, Angeline kerap mengalami penyiksaan, baik fisik maupun mental. 

1 Juni 2015 
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar mendatangi Polsek Denpasar Timur untuk mengetahui perkembangan pencarian Angeline. Kekhawatiran P2TP2A ialah hilangnya Angeline bukan karena diculik atau melarikan diri, melainkan justru dibunuh. 

Hal ini dinyatakan oleh pendamping hukum P2TP2A, Siti Sapura, tanpa mencurigai siapa pun, termasuk ibu angkatnya. 

5 Juni 2015 
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi berkunjung ke rumah Angeline. Namun, kedatangan Yuddy tidak disambut baik oleh keluarga Angeline. Dia justru dilarang masuk oleh satpam sewaan yang bertugas menjaga rumah Angeline. Yuddy mengaku datang ke rumah Angeline sebagai bukti kepedulian pemerintah. 

"Pemerintah berempati dan negara hadir dalam masalah-masalah seperti ini. Saya harapkan Polda Bali segera menemukan Angeline," kata Yuddy saat itu. 

6 Juni 2015 
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yambise juga mengunjungi rumah Angeline. Namun, Margareta menolak untuk menemuinya. 

10 Juni 2015 
Angeline ditemukan tewas terkubur di halaman belakang rumahnya. Jasadnya sudah dalam kondisi membusuk. Jenazah pun segera diotopsi di Instalasi Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, hari ini juga.

Baca juga:
Angeline Ditemukan Tewas di Halaman Belakang Rumahnya
Polisi Temukan Jasad Angeline bersama Boneka Kecil yang Terkubur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com