Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkenalkan, Cokelat Tempe asal Malang...

Kompas.com - 25/05/2015, 16:30 WIB

KOMPAS
- Cokelat dapat dikreasikan menjadi pemanis sajian menu makanan. Bahkan, cokelat pun dapat dibuat dengan campuran bahan lokal seperti tempe. Lahirlah cokelat tempe asal Kota Malang.

Cokelat tempe dibuat oleh Yoga Suryapratama (21), lulusan sekolah menengah kejuruan di Kota Malang. Dengan hanya bermodal uji coba dan optimisme menjadi pengusaha, remaja yang pernah mengenyam bangku kuliah tiga bulan itu kini mampu memiliki penghasilan sendiri hingga belasan juta rupiah setiap bulan.

Yoga awalnya tertarik pada tempe. Ia ingin meracik tempe menjadi bagian dari produk cokelat.

Sebagai penyuka cokelat, Yoga dibantu ibundanya selama dua minggu beruji coba untuk menghasilkan cokelat batangan, dengan bahan campuran cokelat. Gagal, sudah hal biasa selama proses uji coba itu. Tak lama lahirlah cokelat tempe karya Yoga. Sebulan, Yoga membuat 150-250 kilogram cokelat tempe yang dijualnya ke berbagai tempat.

"Jika selama ini almond dan kacang sebagai campuran cokelat sudah terlalu mainstream, maka kami membuat cokelat tempe. Dengan ini, tempe pun bisa hadir sebagai makanan elite seperti cokelat," ujar Yoga.

Sebelum dicampur ke dalam adonan cokelat, tempe digoreng terlebih dahulu dan diolah sedemikian rupa agar crispy . Selanjutnya, tempe baru dicampurkan ke dalam adonan cokelat. Tempe, memberikan rasa crispy, seperti kacang, mete, dan almond.

Usaha cokelat tempe dirintis Yoga sejak 2011. Sebagian besar produknya dijual secara online. Namun, ada 10 toko di Kota Malang yang sudah menyediakan cokelat tempe buatan Yoga.

Di Kalimantan, cokelat Yoga pun sudah akan terjual di 60 gerai yang sedang dirintis. Bahkan, Yoga sudah menjajaki kerja sama dengan toko swalayan untuk menjual produk cokelat tempe tersebut.

Selain cokelat cair, cokelat chips pun dijadikan bahan taburan bagi beberapa masakan yang disajikan. Adrian adalah pemilik salah satu kafe di Jalan MT Haryono, Kota Malang, yang menyajikan makanan cokelat sebagai pemanisnya.

"Cokelat bisa menjadi bagian pemanis makanan. Jika dikemas dengan baik, makanan sederhana akan bernilai jual lebih tinggi," ujarnya.

Beberapa kreasi dengan cokelat itu tampak dalam Festival Cokelat Malang yang digelar Sabtu (16/5) di Taman Krida Budaya Jawa Timur di Kota Malang. Setidaknya 40 stan usaha cokelat meramaikan acara yang digagas sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam suatu penyelenggara kegiatan itu.

Dari kegiatan itu terlihat bahwa usaha rumahan berbahan cokelat cukup berkembang di Malang. Dari puluhan stan tersebut, hanya 2-3 stan yang berasal dari luar Kota Malang. Sisanya berasal dari Malang Raya.

"Kami mau mengenalkan cokelat kreasi orang Indonesia. Sebagian orang Indonesia lebih suka membeli cokelat di luar negeri seperti Singapura atau Malaysia. Kini mereka akan tahu bahwa di Indonesia, khususnya di Malang, juga banyak usaha cokelat yang menarik dan berkualitas dan tidak kalah dari produk luar negeri," tutur Intan Pryllia, Ketua Panitia Festival Cokelat Malang. (DAHLIA IRAWATI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com