Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibakar Jadi Menggumpal, Beras di Gunung Kidul Dicurigai Bercampur Plastik

Kompas.com - 22/05/2015, 18:16 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Beras yang dicurigai jenis sintetis ditemukan oleh warga Dusun Duwet, Desa Karangwuni, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunung Kidul. Kecurigaan itu muncul setelah beras yang dimasak lantas menggumpal dan lengket.

Sunarmo, salah satu warga Dusun Duwet, Desa Karangwuni, Rongkop, Kabupaten Gunung Kidul, menuturkan, ia beberapa hari lalu membeli beras jenis Raja Lele di sebuah warung. Saat itu, ia membelinya sebanyak 5 kilogram dengan harga Rp 9.600 per kilogram.

"Jenisnya Raja Lele, saya beli di warung sekitar 5 Mei lalu," kata Sunarmo, Jumat (22/5/2015).

Ketika dimasak, beras menempel di magic jar dan lengket seperti plastik. Ketika dimakan, rasanya hambar, berbeda dengan beras biasa.

"Lengket dan menempel di magic jar. Lengket banget. Kalau dimakan itu rasanya anyep, beda sama beras biasanya," ujarnya.

Curiga dengan beras yang dibelinya, ia pun lantas mengambil satu genggam dan membakarnya. Ternyata, ketika terkena api, beberapa beras langsung menggumpal kehitaman seperti plastik, sedangkan beras lainnya jadi gosong.

"Saya ingat ada berita soal beras plastik. Ya, saya dan istri langsung berinisiatif membakar, dan ternyata benar menggumpal hitam seperti plastik," tandasnya.

Mendapat informasi adanya beras yang dicurigai bercampur plastik, jajaran Polsek Rongkop datang ke lokasi. Petugas pun langsung melakukan pengecekan dengan membakar beras tersebut. Hasilnya, beras itu menggumpal dan lengket, sementara beras lainnya gosong.

"Kami coba tes dengan cara dibakar. Hasilnya, yang Raja Lele itu menggumpal kehitaman, dan beras yang biasa lantas gosong, jadi abu," ucapnya.

Petugas kepolisian akhirnya mengambil sampel beras untuk diteliti guna penyelidikan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com