Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan RMZ Perkosa dan Bunuh Mahasiswi Penjaga Angkringan

Kompas.com - 21/05/2015, 14:13 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — RMZ, pelaku pemerkosaan dan pembunuhan perempuan penjual angkringan berinisial EMS, mengaku awalnya berniat meminjam uang kepada korban. Namun, permohonan itu hanya dijawab dengan pemberian dua gelas kopi gratis.

Merasa terdesak masalah ekonomi, pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengamen ini pun lantas nekat mengambil uang, memerkosa, dan membunuh korban yang juga mahasiswi ini.

"Saya melakukan karena terdesak kebutuhan," kata RMZ saat ditemui di Ditreskrimum Polda DIY, Kamis (21/5/2015).

Ia menceritakan, awalnya ia datang ke angkringan dan menyampaikan kepada EMS ingin meminjam uang Rp 10.000 untuk beli makan. EMS saat itu menjawab ia hanya memiliki uang untuk modal usaha lainnya dan menawarkan RMZ dua gelas kopi gratis. Satu untuk diminum di angkringan dan satu lagi dibawa pulang.

"Saya pinjam untuk makan dan biaya pulang ke Kebumen. Saya tidak punya teman atau saudara untuk pinjam uang," kata RMZ.

Pria kelahiran Aceh ini pun lantas menawarkan diri untuk membantu EMS memecahkan es batu. Saat bantu memecahkan es batu itulah timbul niat RMZ untuk mengambil uang milik EMS.

RMZ kemudian mendekati EMS dan memukul leher bagian belakang korban. Setelah EMS jatuh, ia menyeret tubuh korban ke kamar. RMZ pun lantas merogoh saku celana korban dan mengambil tas. Pelaku menggondol uang Rp 575.000 dan satu buah ponsel.

Setelah mengambil barang korban, timbul hasrat RMZ untuk melakukan pemerkosaan. Namun, karena EMS sadar dan melawan, korban pun kembali dipukul hingga tewas.

Setelah melakukan aksinya, pelaku kemudian melarikan diri ke Kebumen, Jawa Tengah, dengan menumpangi bus. Namun, pelariannya terhenti setelah tim Jatanras Polda DIY pada Rabu (20/05/2015) pukul 18.00 WIB menyergap pelaku di kos ibunya.

Akibat perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 365 KUHP jo 338 KUHP dan Pasal 285 KUHP dengan ancaman penjara maksimal 10 tahun.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang gadis yang sehari-hari berjualan angkringan di tepi Jalan Janti Karangjambe, Banguntapan, Bantul, berinisial EMS (27), ditemukan meninggal dunia di rumah kontrakannya. Saat ditemukan adiknya, penjual angkringan ini berada dalam posisi tergeletak di atas tempat tidur. Terdapat beberapa luka lebam di bagian leher korban. [Baca juga: Mahasiswi Penjual Angkringan Ditemukan Tewas di Kontrakannya]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com