Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Bocoran Soal UN, Tiga Siswa SMAN 3 Yogyakarta Diberi Penghargaan oleh KPK

Kompas.com - 22/04/2015, 12:55 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengunjungi SMA Negeri 3 Yogyakarta, Rabu (22/4/2015) pagi. Kehadiran KPK di salah satu SMA terbaik di Yogyakarta ini ialah untuk memberikan penghargaan kepada sejumlah siswa atas kejujurannya dalam menjalani ujian nasional (UN).

Sekitar pukul 09.45 WIB, Staf Fungsional Pendidikan pada Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Pauline Arifin, tiba di SMA Negeri 3 Yogyakarta. Staf KPK ini langsung berdialog dengan Kepala Sekolah Dwirini Wulandari, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edi Heri Suasana, serta para siswa, seperti Muhammad Tsaqif Wismadi dan empat siswa lainnya.

Setelah berdialog selama sekitar satu jam, Pauline lalu memberikan penghargaan berupa plakat yang diterima oleh kepala sekolah.

"Ini dari KPK. Salam dari pimpinan kami untuk sekolah dan anak didik Ibu yang punya integritas tinggi serta keberanian luar bisasa menyuarakan nilai-nilai kebenaran. KPK sangat mengapresiasi peran para guru dan para siswa," ujar Pauline sambil menyerahkan plakat.

Selain itu, KPK juga memberikan penghargaan berupa pin "Berani Jujur Hebat" yang disematkan untuk Muhammad Tsaqif Wismadi serta empat siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta lainnya.

"Ini pin 'Berani Jujur Hebat'. Saya sematkan sebagai penghargaan atas keberanian serta kejujuran siswa," ungkapnya.

Saat ditemui, Pauline menuturkan, KPK menyampaikan apresiasi atas keberanian para siswa yang menyuarakan dengan lantang tidak menggunakan bocoran soal dalam UN. Kejujuran dan keberanian inilah yang menjadi dasar dari upaya pemberantasan korupsi.

"Mereka sebenarnya bisa menggunakan bocoran soal UN, tetapi tidak. Mereka memutuskan untuk tetap jujur, bahkan melaporkan ke sekolah. Mereka generasi yang berintegritas," ucapnya.

Menurut dia, integritas yang ditunjukkan oleh para siswa tidak lepas dari peran para pengajar dan pendidik di SMA Negeri 3 Yogyakarta. Sebab, dari para guru inilah sikap berani jujur dan keberanian untuk bersuara tertanam di diri siswa.

"Peran sekolah dan guru sangat besar. Ini tak lepas dari para guru," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, soal UN bocor dan terunggah di Google Drive (baca selengkapnya: Soal UN Bocor, Siswa SMA 3 Surati UGM agar Tak Pakai Nilai UN di SNMPTN). Seorang siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta Muhammad Tsaqif Wismadi yang mengetahui adanya kebocoran berinisiatif mengirim surat via e-mail ke Universitas Gadjah Mada (UGM). Surat itu dikirim karena ia merasa kasihan dengan siswa-siswa yang memiliki integritas.

Selain itu, beberapa siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta juga bersama-sama melaporkan kebocoran soal UN kepada pihak sekolah. Para siswa juga sepakat untuk tetap jujur dan tidak menggunakan bocoran soal dalam mengerjakan UN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com