Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Penjual Akik yang Tewas di Mobil Tinggalkan Seorang Bocah Perempuan

Kompas.com - 18/04/2015, 14:42 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Peristiwa meninggalnya satu keluarga asal Bengkulu penjual batu akik di Pasar Rawa Bening, Jakarta Selatan, Jumat (17/4/2015) meninggalkan luka mendalam bagi kerabat.

Buyung Haryanto (47), Resti (38), dan Chandra (4) ditemukan terbujur kaku di mobil Daihatsu Grand Max warna hitam yang bernopol BD 1821 AH pada Jumat pagi. Mereka adalah warga Desa Pasar Sebelat, Kecamatan Putri Hijau, Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. (Baca: Satu Keluarga Tewas di Mobil adalah Pedagang Akik Asal Bengkulu)

Kompas.com, sempat menjumpai adik almarhumah Resti, Lusiana, di Kelurahan Tengah Padang, RT 11 RW 02, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu, Jumat lalu. Di rumah Lusiana ternyata, bocah perempuan cantik, berusia hampir dua tahun bernama Celsi.

Celsi adalah satu-satunya anak yang masih hidup dari keluarga itu. Buyung dan Resti, kata Lusiana, memiliki dua orang anak yakni Chandra (4) sulung dan Celsi (2). "Kakak saya itu sudah dua bulan ini, menjual batu akik di Jakarta dan jarang pulang, mereka titipkan Celsi pada saya," kata Lusiana.

Celsi, saat diajak berkomunikasi tampak belum begitu tegas berbicara, dia hanya dapat memanggil para tamu yang datang dengan ucapan om atau tante. Terlihat tak ada kesedihan di wajah Celsi, ia tampak pula aktif bermain dengan beberapa rekan seusianya.

"Kami akan merawat Celsi sampai dewasa, menyekolahkannya, kami mencintai Celsi, karena dia satu-satunya keturunan dari kakak perempuan saya (Resti) yang masih hidup," ungkap Lusiana.

Lusiana menceritakan, sebelum ditemukan meninggal di dalam mobil, kedua orangtua Celsi sempat menelpon, menanyakan kesehatan Celsi, dan berencana pulang ke Bengkulu, Jumat. Namun karena masih ada batu yang akan dipesan warga Bandung, maka belum dapat pulang.

"Dia itu masih menunggu konsumen dari Bandung, makanya belum sempat pulang, selama ini mereka menginap di losmen tak pernah di mobil, namun entah mengapa malam itu mereka sekeluarga menginap di mobil," kata dia.

Saat ini, kata Lusiana, keluarga telah mengikhlaskan kepergian kakak perempuannya itu. Meski demikian,  dia berharap kepolisian dapat mengungkap fakta dibalik meninggalnya ayah dan ibu Celsi.

"Selain itu saya berharap, polisi juga mengembalikan mobil dan barang-barang milik keluarga," kata dia.

Jasad ibu, ayah dan kaka Celsi dibawa menggunakan angkutan darat menuju Bengkulu dan diperkirakan tiba di Bengkulu pada siang ini, rencananya akan langsung dikebumikan di Kabupaten Bengkulu Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com