Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monumen Peringatan Musibah AirAsia Dibangun untuk Ziarah

Kompas.com - 16/04/2015, 15:01 WIB

PANGKALAN BUN, KOMPAS — Monumen peringatan musibah jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 dibangun di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Monumen Keselamatan Penerbangan itu dibangun untuk tempat berziarah dan peringatan akan pentingnya kehati-hatian bertransportasi.

"Monumen ini dibangun dengan maksud untuk memfasilitasi keluarga korban yang akan tabur bunga dan berdoa. Setiap tahun pada 28 Desember, pemerintah daerah akan menggelar doa bersama," kata Bupati Kotawaringin Barat Ujang Iskandar, Rabu (15/4), saat peletakan batu pertama monumen tersebut.

Ujang menyebutkan, pemerintah kabupaten menyediakan lahan 5 hektar di sekitar Pantai Umbang, Desa Sungai Bakau, Kecamatan Kumai. Lokasi pembangunan monumen itu berada di antara pantai Kubu dan Teluk Bogam serta dapat ditempuh sekitar 45 menit dari Pangkalan Bun. Tinggi monumen yang berbentuk segitiga sama kaki ini direncanakan 45 meter.

"Monumen juga akan dipakai sebagai tempat sarasehan atau seminar untuk membicarakan keselamatan penerbangan agar di kemudian hari peristiwa itu tidak terjadi lagi," kata Ujang. Ia juga mengharapkan daerah tersebut akan tumbuh menjadi kawasan ekonomi baru.

Daryanto (40), yang menjadi perwakilan dari keluarga korban, mengapresiasi pembangunan monumen tersebut. "Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah daerah," kata Daryanto, yang kehilangan adik sepupunya dalam peristiwa jatuhnya AirAsia.

Daryanto mengharapkan tugu atau monumen peringatan juga dibangun di Surabaya, Jawa Timur, karena sebagian keluarga korban berdomisili di kota itu.

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FHB Soelistyo yang hadir juga mengapresiasi pembangunan monumen tersebut. "Monumen ini bangunan fisik dan kita diingatkan agar berhati-hati dalam penerbangan," kata Soelistyo.

Anggota kehormatan

Dalam rangkaian acara tersebut, Kepala Basarnas mengangkat tim penyelamatan operasi SAR AirAsia QZ8501 menjadi Anggota Kehormatan Basarnas. Mereka diwakili Wakil Gubernur Kalteng Achmad Diran, Bupati Kotawaringin Barat Ujang Iskandar, Kepala Polda Kalteng Brigadir Jenderal Pol Bambang Hermanu, dan tiga nelayan yang memberi informasi terkait lokasi jatuhnya pesawat. Ketiga nelayan itu adalah Rahmat (46), Darsono (38), dan Pendi (53).

Ujang juga memberikan penghargaan kepada 16 penyelam tradisional yang membantu evakuasi jenazah di dasar laut.

Terkait dengan pencairan asuransi, Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko menyebutkan hingga saat ini telah ada 11 penumpang yang asuransinya dibayarkan secara penuh sebesar Rp 1,25 miliar.

Pesawat jenis Airbus seri 320-200 dengan nomor registrasi PK-AXC itu jatuh pada 28 Desember 2014 di Selat Karimata, dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura. Dari 162 kru dan penumpang dalam musibah tersebut, Basarnas mengevakuasi 106 jenazah. Sebanyak 99 jenazah di antaranya telah diidentifikasi. (DKA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com