"Kita sempat minta Pak Menteri agar dipikirkan antara lelaki dan perempuan. Kalau satu blok laki-laki campur dengan perempuan apa tidak berisiko. Itu nanti akan dipikirkan," ujar Bupati, Rabu (15/4/2015).
Pemkab Semarang, ujar Mundjirin, akan melengkapi rusunawa tersebut dengan membangun tempat kuliner. Ia menyebutkan, di sekitar Gedanganak ada sekitar 15.000 buruh.
Kepala DPU Kabupaten Semarang Totit Oktoriyanto menambahkan, pembangunan rusunawa akan menempati lahan seluas 10.715 meter persegi. Ada dua blok rusunawa dengan ketinggian lima lantai.
"Jumlah kamar unit satu untuk lajang sebanyak 104 unit dengan tipe 24, sedangkan 94 unit untuk keluarga tipenya 36. Biaya pembangunan rusunawa dari pemerintah pusat, tapi nanti setelah bangunannya diserahkan ke Pemkab Semarang otomatis biaya perawatannya ditangani pemkab," ujar dia.
Sebelumnya, Hanif Dhakiri mengatakan, setiap unit rusunawa akan dilengkapi furnitur, termasuk fasilitas parkir, listrik, dan air. Dia juga mengaku akan mendorong Pemkab Semarang untuk mengembangkan fasilitas sosial dan fasilitas umum lainnya.
"Dengan adanya perumahan yang semakin dekat dengan kawasan industri atau tempat kerja secara otomatis akan menekan biaya transportasi para buruh," kata Hanif di Ungaran, Selasa kemarin.
Hanif mengatakan, peletakan batu pertama pembangunan rusunawa di Ungaran oleh Presiden Joko Widodo tidak sekadar simbolisasi. Artinya, peletakan batu pertama langsung dilanjutkan pembangunannya. (Baca: Pemerintah Bangun 10.000 Rusunawa bagi Buruh di 14 Provinsi)