Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Kedatangan Jokowi, PKL dan Parkir Liar Ditertibkan

Kompas.com - 14/04/2015, 16:20 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


UNGARAN, KOMPAS.com - Menjelang kedatangan Presiden Jokowi ke Ungaran, Kabupaten Semarang, untuk melakukan groundbreaking pembangunan rusunawa buruh, sejumlah jalan nasional di Kabupaten Semarang ditertibkan dari aktivitas para pedagang kaki lima dan parkir liar.

Salah satunya terlihat di Jalan Jend Sudirman yang merupakan jalan nasional Ambarawa-Magelang. Di ruas jalan ini, petugas gabungan Polsek Ambarawa, Dishubkominfo Kabupaten Semarang dan petugas Kecamatan Ambarawa menertibkan parkir liar dan aktivitas pedagang yang berjualan di bahu jalan karena kerap menyebabkan kemacetan lalu lintas.

“Kami sangat prihatin dengan kondisi itu sehingga kami bersama-sama melakukan penertiban untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi semua pihak, baik pedagang, pembeli maupun pengguna jalan,” ungkap Kapolsek Ambarawa, AKP Mulyadi, di sela mengatur arus lalu lintas, Selasa (14/4/2015) pagi.

Selama ini, lanjut Mulyadi, arus lalu lintas sepanjang jalan ini tepatnya mulai dari swalayan Laris depan Pasar Projo selalu macet. Kemacetan tersebut disebabkan karena sepanjang bahu jalan digunakan untuk parkir, berjualan dan ngetem angkutan umum.

Mulyadi menambahkan, pedagang pasar pagi ditata di lahan terminal bongkar muat barang dan halaman kantor LSM KPS serta di halaman parkir pasar Projo. Selain itu, aktivitas bongkar muat ditempatkan di tempat khusus bersebelahan dengan pedagang. Ada pula rambu dilarang berhenti dan parkir di sepanjang jalan tersebut.

Agar ketertiban dapat selalu terjaga, setiap hari ada petugas dari kepolisian yang berjaga di sana untuk mengatur lalulintas. Langkah selanjutnya akan dilakukan pemasangan barrier di depan kompleks ruko hingga swalayan Laris Ambarawa. Tujuannya agar tidak ada crossing kendaraan bermotor yang berpotensi menimbulkan kemacetan.

“Kondisi arus lalu lintas di Ambarawa saat ini sudah lancar, tidak terjadi kemacetan parah seperti yang biasanya terjadi. Anggota kami juga ditempatkan di sepanjang jalan tersebut," kata Mulyadi.

Selain itu, imbuhnya, angkutan umum maupun mobil tidak boleh ngetem, maupun parkir sepanjang 1 kilometer.

"Jika masih nekat akan ditilang, termasuk truk yang masuk kota Ambarawa akan ditilang. Karena sudah jelas ada rambu larangan,” tandasnya.

Upaya menertibkan para pedagang dan paarkir liar di sepanjang Jl Jenderal Sudirman, Ambarawa mendapat apresiasi warga. Winarto (45), warga Ambarawa, mengaku sangat mendambakan Ambarawa bebas dari kemacetan lalulintas. Selama ini, jika lewat di Ambarawa, arus lalu lintasnya selalu macet.  

“Dari pagi hingga malam selalu macet. Kemacetan ini terjadi karena banyak pelanggaran lalu lintas sebab bahu jalan digunakan untuk parkir dan ngetem angkutan umum juga untuk berjualan. Semoga ketertiban ini selalu terjaga,” kata Winarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com