Ai Weiwei merupakan salah satu seniman kontemporer China yang selalu mengkritik kebijakan pemerintahan China. Seniman ini pernah di hukum penjara oleh pemerintah setempat, tetapi pernah pula meraih penghargaan tertinggi dalam pembelaan HAM, Amnesty International.
Selain Ai Weiwei, turut seniman terkemuka asal China lainnya, seperti Xia Xing dan Zhao Zhao serta seniman Jepang, seperti Makoto Aida, Yamamoto Ryuki dan Kondoh Akino, yang akan unjuk kebolehan pada kegiatan yang dimulai pada 11 April-11 Juli 2015 mendatang.
Deddy PAW, panitia MAE 2015, menyebutkan, ratusan karya seniman-seniman itu nantinya akan dipamerkan di 11 ruang seni yang tersebar di Kota Magelang dan Kabupaten Magelang. Menurut Deddy, jumlah 11 ruang seni disesuaikan dengan hari ulang tahun (HUT) Kota Magelang yang diperingati setiap tanggal 11 April.
"Semestinya MAE dihelat setiap dua tahun sekali, terakhir digelar 2014 lalu. Namun 2015 digelar lagi karena spesial untuk mendukung program pemerintah daerah, Ayo Ke Magelang. Makanya kami juga mengambil tema Ayo MAE 2015," ujar Deddy, Jumat (10/4/2015).
Pemilik Padepokan Apel Watoe Borobudur itu menyebutkan 11 ruang seni yang serentak akan menggelar MAE 2015 yakni Museum OHD, Syang Art Space, dan Langgeng Gallery di Kota Magelang. Kemudian Museum H Widayat, Pawon Art Space, Galeri Pondok Tingal, Limanjawi Art House, Banyu Bening The House of Painting, Padepokan Apel Watoe, Tuksongo Visual Arts House, dan Amanjiwo Art Room di Kabupaten Magelang.
Sementara itu, menurut Hartoko, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kota Magelang, kegiatan ini diharapkan bisa mendongkrak jumlah kunjungan wisata ke Kota dan Kabupaten Magelang.
"Bicara budaya dan wisata, kita harus hilangkan batas administratif antara Kota dan Kabupaten Magelang. Harapanya tentu MAE 2015 bisa meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan lokal maupun asing untuk datang ke Magelang," kata Hartoko.
Selain itu, imbuh Hartoko, kegiatan tersebut juga diharapkan akan berdampak luas pada sektor lain terutama di bidang ekonomi, misalnya pengunjung melihat kegiatan tersebut akan menginap di hotel-hotel yang ada di Magelang sehingga bisa memberi pemasukan bagi daerah berupa hasil pajak.
"Kalau pun tidak menginap, paling tidak mereka makan lalu membeli cenderamata dan oleh-oleh dari Magelang," harap Hartoko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.