Polisi Curigai Komplotan Begal di Probolinggo Beralih Menjarah Sekolah

PROBOLINGGO, KOMPAS.com – Kepolisian Resor Probolinggo, Jawa Timur, mencurigai para komplotan begal sedang mengalihkan aksi kejahatannya dengan membobol sekolah-sekolah. Kecurigaan itu berawal dari maraknya kasus pencurian di sekolah-sekolah belakangan ini.

Buktinya, hanya berselang dua hari setelah pencurian di SMPN Maron Kabupaten Probolinggo yang membuat uang Rp 22 juta amblas, kali ini aksi pencurian kembali terjadi di MTsN dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kecamatan Pajarakan, Kamis (9/4/2015) dini hari. Dari dua sekolah dalam satu lokasi itu, pencuri menggondol 9 unit proyektor dan layar raksasa LCD yang berada di dalam kelas.

Enam unit berada di kelas MTs, dan 3 unit di kelas MAN. Kejadian itu diketahui pada saat dua petugas kebersihan datang ke sekolah. Mereka terkejut mendapati pintu belakang sekolah sudah terbuka dengan kondisi gembok rusak, dan sembilan proyektor tidak berada di tempat.

“Saya sudah curiga saat pintu besi belakang sekolah terbuka. Langsung saya lihat ke seluruh kelas. Ternyata, sembilan proyektor dan LCD hilang, tinggal pangkon besinya saja,” kata penjaga sekolah bernaama Hari.

Polisi langsung melakukan olah TKP pada pagi harinya. Polisi berhasil menemukan bekas sidik jari pelaku di sebuah jendela kelas dan bangku siswa.

Kasat Reskrim AKP Roy A Prawiro Sastro menjelaskan, kemungkinan kuat pelaku pencurian di dua lembaga itu merupakan satu kawanan. Namun, polisi belum menemukan keterkaitan antara pelaku dengan kawan pencuri yang melakukan pencurian serupa di SMPN Maron dua hari lalu.

“Kami sedang mengusut kasus ini. Herannya, setelah SMP Maron, sekarang MTs dan MAN Pajarakan yang dibobol. Dari peristiwa ini, sekolah mengalami kerugian sekitar Rp 30 juta. Kami menduga, maraknya pencurian di sekolah merupakan pengalihan dari aksi begal di jalanan,” kata Roy.

Kepolisian Reso Probolingggo belakangan ini kerap menangkap pelaku begal yang semakin gencar melakukan aksinya. Namun, polisi juga semakin rajin berhasil menangkap dan mengungkap kasus begal di Kabupaten Probolinggo.