Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Ikhlas Keponakan Saya Dihukum Bertahun-tahun"

Kompas.com - 08/04/2015, 21:24 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Amih, bibi dari pelaku utama penyerangan FT (15) yang turut hadir dalam rekonstruksi, terlihat terpukul atas perbuatan keponakannya itu. Ia tak menyangka bahwa FT tega membunuh David Hardiansah (17), siswa kelas 2 SMK swasta di Bogor.

"Saya ikhlas meskipun keponakan saya harus dihukum bertahun-tahun. Saya ikhlas," tutur Amih, sambil menangis, saat menyaksikan rekonsruksi di halaman kantor Mapolsek Sukaraja, Rabu (8/4/2015).

Ia mengaku bersyukur keluarga korban bisa menerima maafnya, meskipun keluarga korban tetap menginginkan keponakannya itu dihukum. Dirinya juga tetap ingin berhubungan baik dengan keluarga korban.

Sementara itu, Kepolisian Sektor Sukaraja menggelar rekonstruksi kasus penyerangan yang menewaskan David Hardiansah di kantor Mapolsek Sukaraja untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Dalam reka ulang, polisi mendapati fakta baru dalam kasus penyerangan tersebut. Korban sempat melawan pelaku dengan cara menendang sesaat sebelum pelaku menyabetkan celurit ke bagian rusuk kiri korban.

"Saat dilakukan pemeriksaan, pelaku tidak mengatakan korban sempat melawan. Saat digelar rekonstruksi baru ketahuan bahwa korban sempat melawan sebelum tewas," ucap Kepala Polsek Sukaraja, Kompol Hida Tjahyono, Rabu (8/4/2015).

Hida menambahkan, dalam rekonstruksi tersebut ada 15 adegan yang dipraktikkan. Adegan pertama diawali saat enam pelaku penyerangan berboncengan menggunakan dua sepeda motor. Dua dari enam pelaku itu membawa dua buah celurit.

Sebelumnya, David Hardiansah tewas setelah dibacok di bagian lengan dan pinggang oleh orang tak dikenal, Minggu (5/4/2015) sekitar pukul 03.00 WIB. Korban dibacok di depan sebuah minimarket di wilayah Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com