Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditolak Warga Sekitar, WNI Terduga ISIS Batal Pulang ke Rumah

Kompas.com - 02/04/2015, 18:48 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Warga Kampung Babakan Ciparay, RT 1 RW 6 Desa Rancakasumba, Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung menolak kedatangan Aisyahnaz Yasmin (26).

Aisyahnaz merupakan WNI yang tertangkap di Turki saat hendak menuju Suriah yang diduga akan bergabung dengan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) (baca selengkapnya: 12 WNI yang Dideportasi Turki Dibawa ke Panti Sosial).

Kepala Desa Rancakasumba, Jajat Sudrajat, mengatakan, Aisyahnaz bukan penduduk asli daerahnya meskipun memiliki KTP Rancakasumba.

"Ia memang tercatat sebagai warga Kabupaten Bandung, namun tidak pernah tinggal di sini," tuturnya melalui saluran telepon, Kamis (4/2/2015).

Karena itu, lanjut Jajat, saat Aisyahnaz akan dibawa ke Rancakasumba oleh petugas Kementerian Sosial, warga dan keluarganya menolak. Dia menilai, desanya hanya terkena imbasnya, karena yang bersangkutan tidak pernah tinggal di desa tersebut.

"Selain warga, keluarga besar ibu tirinya juga tidak mau menerimanya," ucapnya.

Jajat mengaku, petugas dari Kementerian Sosial datang ke Kantor Desa Rancakasumba kemarin malam. Mereka mengabarkan bahwa Aisyahnaz akan dibawa ke desa itu setelah sebelumnya singgah di panti sosial milik Kemensos.

Dalam pertemuan tersebut, Jajat menyampaikan penjelasan tentang penolakan warga. Mendengar penjelasan dari pihaknya, petugas Kemensos memahami kondisi tersebut sehingga tidak akan memulangkan Aisyahnaz ke Rancakasumba.

"Tadinya mau dibawa ke sini. Tapi saya bilang warga di sini menolak jadi lebih baik dititip di Kemensos saja. Apalagi warga disini juga merasa tidak ada hubungan apa-apa dengan yang bersangkutan," ujarnya.

Mengenai kabar penolakan dari ayah kandung Aisyahnaz, Jajat mengaku tidak mengetahuinya. Yang pasti keluarga ibu tirinya tidak mau menerima kehadiran Aisyahnaz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com