Pakai Parang Rampok 7 Sepeda Motor, Salomo Dibekuk

Salomo diduga terlibat perampokan sepeda motor milik San Ileven Pasaribu jemaat Gereja HKBP di Jalan Beringin X Medan beberapa waktu lalu. Salomo tertangkap menyusul pengembangan penyelidikan dari tersangka lain yang tertangkap lebih dulu, Edy Parulian Nainggolan (18).

Kepala Polsekta Medan Helvetia, Kompol Ronni Bonic didampingi Kanit Reskrim AKP Hendrik Temaluru mengatakan, tiap beraksi, Salomon bersama dua temannya mengancam korban menggunakan senjata tajam jenis parang untuk merampas sepeda motor.

Motor hasil curian kemudian dijual melalui pelaku berinisial RE (DPO) seharga Rp 2 sampai 3 juta kepada seorang penadah. Polisi kini masih mendalami kasus ini untuk mengungkap jaringan kawanan perampok dan penadah yang meresahkan masyarakat tersebut

"Kita masih memburu RE. Sementara pelaku kita jerat Pasal 365, 363 KUHPidana dengan ancaman penjara di atas 5 tahun," kata Kompol Ronni Bonic.

Salomon yang diwawancarai sejumlah wartawan mengaku dirinya biasa mendapat bagian uang sebesar Rp 300-500 ribu setiap berhasil merampok sepeda motor korbannya. Penghasilan haramnya itu dia gunakan untuk berfoya-foya dan berpesta narkoba jenis sabu.

"Biasanya yang jual keretanya (motor) si Remon, harganya sekitar Rp 2 sampai 3 juta. Aku dapat Rp 300.000, kadang Rp 500.000. Uangnya untuk senang-senang, sekali-kali kami nyabu," kata Salomo sambil menunduk.