Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investigasi Perdagangan Manusia, Delegasi Thailand Jemput Warganya di Maluku

Kompas.com - 29/03/2015, 21:03 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Informasi adanya praktik perdagangan manusia terhadap sejumlah anak buah kapal berkewarganegaraan Thailand di Benjina, Kepulauan Aru, Maluku, mendapat perhatian serius pemerintah Thailand. Pemerintah Negara Gajah Putih itu langsung mengirimkan delegasinya ke Maluku untuk menginvestigasi masalah tersebut.

Delegasi pemerintah Thailand yang datang ke Maluku dipimpin langsung Kepala Kedutaan Besar Thailand untuk Indonesia Siripahayan dan Wakil Kepala Kepolisian Thailand Letjen Sirija Anakevin. Delegasi tersebut bertemu dengan puluhan ABK warga Thailand di kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Ambon, Minggu (29/3/2015).

Atase Kepolisian KBH Bangkok Komisaris Besar Priyo Waseso yang ikut dalam rombongan tersebut mengatakan, kedatangan delegasi gabungan pemerintah Thailand ke Maluku dalam rangka mengecek kondisi warga negara Thailand yang ada di Maluku.

"Kami ke sini dalam rangka membantu memfasilitasi pemerintah Thailand," kata dia seusai pertemuan tersebut.

Priyo menjelaskan, delegasi pemerintah Thailand datang ke Maluku dengan membawa sejumlah misi, antara lain memulangkan seluruh warganya yang ada di Maluku ke negara asalnya.

"Jadi delegasi datang ke sini dengan empat misi. Misi yang pertama itu ingin memulangkan warga Thailand yang ada di Maluku dan misi kedua mau menolong ABK Thailand yang patut diduga menjadi korban trafficking," kata dia.

Selain itu, delegasi pemerintah Thailand itu juga untuk mengecek langsung informasi meninggalnya sejumlah warga Thailand di Benjina dan telah dimakamkan. Perwakilan tersebut juga melakukan repatriasi atau pemulangan terhadap mereka.

Delegasi Thailand tersebut juga berencana menemui Kepala Polda Maluku. Pertemuan itu bertujuan untuk saling menukar informasi terkait adanya dugaan praktik perdagangan manusia yang menimpa warga Thailand di Benjina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com