Harimau Sumatera Tewas dengan Sejumlah Luka

Hal tersebut disampaikan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung Subakir ketika ditemui di Bandar Lampung, Selasa (17/3).

“Minggu (15/3) pagi, petugas mendapat laporan dari masyarakat yang melihat seekor harimau dalam keadaan sakit dan terluka. Petugas kami segera menjemput satwa liar tersebut dan membawanya ke Bandar Lampung untuk memberi perawatan. Sempat dirawat sekitar 2 jam, harimau tersebut akhirnya mati,” ungkapnya.

Sebelum dibawa ke Bandar Lampung, petugas di lokasi sempat memberi perawatan terhadap luka-luka yang dialami harimau tersebut. Namun, karena kondisinya yang parah, BKSDA Lampung memutuskan membawanya ke Bandar Lampung.

Dokter hewan Karyo Sudaryatmo yang sempat memberikan perawatan kepada harimau tersebut mengatakan, kondisi satwa sudah parah dan lemah saat pertama kali ia terima.

“Harimau berjenis kelamin jantan dewasa dengan panjang sekitar 160 sentimeter dan berat 60 kg sangat kurus dan lemah. Satwa tersebut terluka parah hingga membusuk pada bagian paha bagian dalam, sekitar alat kelamin dan rahang bagian bawah,” ujarnya.

Secara terpisah Pelaksana Teknis Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Muniful Hamid mengatakan, ada sekitar 80 ekor Harimau Sumatera yang hidup di kawasan TNBBS. “Baru kali ini ada kasus harimau mati di TNBBS dalam satu tahun terakhir,” ujar dia.