Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Begal di Singkawang Punya Utang Narkoba dengan Pelaku

Kompas.com - 02/03/2015, 02:36 WIB
Kontributor Singkawang, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

SINGKAWANG, KOMPAS.com – Pelaku begal yang ditembak polisi di Singkawang ternyata tersangkut masalah narkoba dengan korbannya. Ketiga pelaku sebelumya berhasil ditangkap polisi, dua di antaranya di tembak dibagian kaki karena berusaha melarikan diri, Minggu (1/3/2015) dinihari.

Ketiga pelaku yang ditangkap adalah AT (35) warga Singkawang, SY (31) dan DA (35) warga Pontianak. Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Bermawis mengatakan, dari pengembangan sementara, kasus terjadi diduga karena ada masalah narkotika. Hanya saja, polisi masih memfokuskan pelaporan korban soal perampasan sepeda motor.

"Setelah berhasil menangkap mereka, ada kaitan dengan masalah narkotika. Kita berkoordinasi dengan Sat Narkoba untuk masalah penanganan narkotikanya. Sedangkan Reskrim menangani masalah perampasan motor dan pemukulan," ujar Bermawis, Minggu (1/3/2015).

Sementara itu, salah satu pelaku AT alias EW mengaku baru satu kali melakukan aksi tersebut. AT mengaku nekat lantaran sudah tidak memiliki uang sepeserpun. AT sendiri merupakan seorang tatung yang biasanya tampil beratraksi dalam Festival Cap Go Meh. Kata tatung dalam bahasa Tiongkok berarti orang yang dirasuki roh dewa atau roh leluhur. Jadi, orang yang kesurupan roh dalam perayaan Cap Go Meh itulah yang disebut tatung.

Sayangnya tahun ini, AT tidak bisa tampil karena masalah biaya. Apalagi, saat ini dia tersangkut masalah hukum karena kasus pencurian dengan kekerasan. Menurut pengakuan AT, aksi itu dilakukannya lantaran korban mempunyai utang sembilan paket narkoba jenis sabu. AT bermaksud mengambil mengambil sepeda motor korban tersebut sebagai jaminan agar korban segera melunasi hutangnya.

"Dia punya hutang dengan saya. Jadi cegat dia di warnet, saya pukul dia kemudian motornya diambil," kata AT dari balik jeruji sel tahanan Polres Singkawang.

AT menambahkan, dirinya sudah lama berkenalan dengan pelaku lainnya yaitu DA. Sedangkan SY baru dikenal AT sehari sebelum perbuatan tersebut dilakukannya. Perbuatan ini pun diakui AT baru pertama kali dilakukan.

Pelaku lainnya, SY, menceritakan, tujuanya datang ke Singkawang karena mengikuti DA untuk mencari penglaris. Sayangnya SY tidak bisa bercerita banyak, lantaran menahan sakit setelah betisnya ditembus timah panas polisi.

Dalam kasus ini, polisi menjerat pelaku dengan pasal 365 atas tuduhan melakukan pencurian dan kekerasan. Dari tangan pelaku, polisi menyita satu unit sepeda motor milik korban. Saat ini pelaku masih mendekam ditahanan Polres Singkawang untuk menjalani proses hukum selanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com