Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pulangkan Bapak, Dia Ndak Tahu Apa-apa, Baca Saja Ndak Bisa"

Kompas.com - 23/02/2015, 14:28 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com
- Sukma mengaku belum menerima kabar setelah suaminya, Sarifudin, dan kedua kemenakannya, Henry (17) dan Agus (15), ditangkap oleh polisi laut Malaysia. Padahal, sudah lebih dari satu minggu sejak penangkapan tersebut terjadi, yaitu pada 15 Februari.

Sukma mengatakan, Agus dan Henry seharusnya sudah pulang ke Sulawesi untuk mempersiapkan ulangan sekolah dan ujian. Dia pun berharap pemerintah Indonesia bisa segera memulangkan suami dan kedua kemenakannya.

“Saya tidak tahu nasib bapaknya gimana. Tidak ada siapa pun yang memberi tahu kecuali mas-mas yang ke sini dua kali. Padahal Agus dan Henry harus sekolah. Sekolah mereka di Sulawesi. Ke sini mereka liburan ikut pamannya kemarin, malah ditangkap,” ujar Sukma, Senin (23/2/2015).

Senada dengan Sukma, Rusmiati juga mengaku tidak tahu menahu nasib suaminya, Abas (50) dan anaknya, Hakim Sanjaya (17), siswa kelas XII SMK, setelah ditangkap aparat kepolisian Malaysia saat bertanam rumput laut di perairan sekitar Tanjung Kayu Mati.

Rusmiati berharap pemerintah segera memulangkan suami dan anaknya karena untuk menghidupi keenam anaknya hanya bergantung kepada penghasilan suaminya sebagai petani rumput laut.

“Kita tidak pernah dihubungi oleh pemerintah. Kami cuma dengar-dengar saja katanya mau dipulangkan. Kalau bisa segera dipulangkanlah karena bapaknya itu ndak tahu apa-apa. Baca saja ndak bisa,“ ujar Rusmiati.

Kelima orang ini adalah 11 nelayan rumput laut warga Jl Tanjung Rt 12 Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara yang tidak jelas nasibnya setelah ditangkap polisi laut Malaysia. Keluarga para nelayan ini pun tidak mendapat kejelasan kabar dari aparat terkait.

Mereka berharap ke-11 nelayan, tiga di antaranya masih bersekolah, segera dipulangkan ke Nunukan. Keluarga para nelayan tersebut juga meminta pemerintah bisa mengupayakan agar perahu dan peralatan bertanam rumput laut yang turut ditahan dikembalikan karena itu merupakan sumber penghidupan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com