Demi mencegah jatuhnya korban jiwa, Pemerintah akan merelokasi 240 warga yang tinggal di Dusun Krajan Kidul dan Dusun Wirogomo Tengah di Desa Wirogomo.
Camat Banyubiru, Suratno mengatakan, sejumlah instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum, Badan Lingkungan Hidup, serta Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Semarang telah melakukan tinjauan di kaki bukti Gunung Kelir di Desa Wirogomo, Kamis lalu pasca terjadi longsor.
“Jadi Gunung Kelir itu growong (menganga) di bagian tengahnya karena di kaki bukitnya longsor dan tanahnya bergerak. Tepatnya di atas Dusun Kendal Ngisor yakni pada ketinggian 200 meter dari permukaan tanah dengan kemiringan 80 derajat,” kata Suratno, Kamis (19/2/2015) kemarin.
Suratno memaparkan, sejumlah titik longsor awal sudah ditangani dengan membuat saluran air. Namun ada satu titik longsor yang belum bisa ditangani, dan tergolong membahayakan. Sebab, titik longsor sepanjang 20x10 meter, yang di atasnya ada batu cadas besar sepanjang 4 x10 meter yang sewaktu-waktu bisa runtuh.
"Jika tanahnya terus tergerus, maka batuan cadas di atasnya sewaktu-waktu bisa longsor menimpa permukiman di bawahnya. Kalau tidak segera ditangani peristiwa Banjarnegara bisa terulang di sini,” kata Suratno.
Warga Desa Wirogomo saat ini dalam kondisi siaga dan membuat jalur evakuasi. Upaya untuk memperlambat gerusan tanah dilakukan warga dengan membelokan aliran air dan membuat trucuk bambu penahan tanah longsor.
“Kami mengimbau agar warga selalu siaga terutama saat hujan deras. Jalur evakuasi juga sudah disosialisasikan, agar warga tidak bingung saat bencana itu datang. Yang paling aman sebenarnya adalah relokasi,” imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.