Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Modal Rp 250.000, Mantan TKI Sukses Jadi Pengrajin Keranjang Buah

Kompas.com - 13/02/2015, 15:07 WIB
Kontributor Mataram, Karnia Septia

Penulis


SELONG, KOMPAS.com
- Zainul (23), mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Dusun Ceret, Desa Jenggik Utara, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), sukses menjadi pengrajin keranjang buah ketika memulai usahanya hanya dengan modal Rp 250.000. Kini usahanya semakin maju dan berkembang.

Zainul berangkat ke Malaysia menjadi TKI pada tahun 2011. Dia bekerja di sebuah perkebunan kelapa sawit di daerah Perak, Malaysia Barat. Zainul merasa menjadi korban perdagangan manusia karena pekerjaannya tidak sesuai dengan yang tercantum di dalam perjanjian kontrak kerja.

"Bekerja di kebun sawit kok kontrak kerjanya di bangunan? Apalagi setelah bekerja gajinya juga enggak sesuai di kontrak kerja, cuma 600-700 ringgit," kata Zainul, Kamis (12/2/2015) kemarin.

Karena upah kecil dan tidak sesuai perjanjian kerja, Zainul pun memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Namun pemulangan buruh migran tersebut ternyata membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain harus membeli sendiri tiket pulang, para TKI juga diminta membayar uang transport sebesar 300 ringgit. Mau tidak mau mereka mengeluarkan uang karena paspor dan tiket ada di tangan bos.

"Untung ada kawan yang menitipkan barang dan memberi saya upah Rp 500.000. Uang itulah yang saya bawa kembali pulang. Setelah dipakai untuk transport dari bandara ke rumah, sisanya tinggal Rp 250.000," kata Zainul.

Melihat kesuksesan tetangganya yang membuat usaha keranjang buah, Zainul pun tertarik. Sisa uang Rp 250.000 akhirnya digunakan Zainul untuk modal usaha keranjang. Dengan uang tersebut, ia membeli 15 batang bambu untuk bahan baku membuat keranjang buah.

Kini keranjang-keranjang buah milik Zainul sudah mencapai ratusan. Dalam satu minggu, Zainul dan istrinya, Husdiana Sartanti (22), mampu membuat sekitar 40 keranjang buah. Setiap satu buah keranjang yang dihasilkan dihargai Rp 3.500.

Dari hasil membuat keranjang buah, setiap bulan, dia mampu meraup untung lebih dari Rp 2 juta. Selain mendapatkan penghasilan tetap tiap bulannya, Zainul juga mampu merenovasi rumahnya serta membeli satu buah mobil.

Zainul merupakan salah satu potret keberhasilan mantan TKI yang sukses di Dusun Ceret, Desa Jenggik Utara. Selain Zainul, ada kelompok usaha lain seperti anyaman bambu, pembuatan batako, usaha konveksi, usaha makanan dan peternakan ayam yang dikerjakan secara mandiri maupun kelompok oleh mantan-mantan TKI.

Menurut koordinator Tifa NTB Muhammad Saleh, Melalui ADBMI Lombok Timur, Tifa melakukan pendampingan dan pelatihan paralegal dan parafinansial di desa-desa kantong TKI untuk membantu warga dalam berbagai persoalan keadilan dan keuangan, seperti Zainul. Ini adalah sebagian dari upaya untuk menurunkan angka kemiskinan melalui migrasi aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com